TEMPO.CO, Jakarta - Institut Prancis di Indonesia (IFI) akan memutarkan kembali film pendek pemenang Leica Award pada pekan kritik Festival Film Cannes, Prenjak, pada Kamis, 9 Juni 2016. Pemutaran kembali film karya Wregas Bhanuteja ini dilakukan karena antusiasme penonton yang cukup besar pada pemutaran pertama pekan lalu.
“Karena Kamis pekan lalu banyak yang kehabisan tiket, jadi mereka yang belum bisa menonton bisa menonton besok,” ujar Atase Pers IFI Dwi Setyowati kepada Tempo, Selasa, 7 Juni 2016.
Dwi menjelaskan bahwa keinginan para penikmat film karya Wregas Bhanuteja ini cukup besar. Dengan demikian, mereka memberikan kesempatan bagi mereka untuk menonton film tersebut. Auditorium yang berkapasitas kurang-lebih 200 kursi itu tak mampu menampung calon penonton. “Banyak yang sudah antre kecewa tidak mendapat tiket,” katanya.
Wregas memenangi penghargaan tersebut dalam rangkaian Festival Film Cannes di Cannes, Prancis, pada Mei lalu. Film pendek sepanjang 12 menit ini mampu memukau dewan juri dan menetapkannya sebagai pemenang. Sebuah film sederhana tapi mampu mengolah persoalan dengan tajam dibumbui komedi satire dari seorang perempuan bernama Diah.
Seperti pada pemutaran pekan lalu, selain Prenjak, IFI akan memutarkan beberapa karya Wregas, yakni Senyawa, Lemantun, Lembusura, dan The Floating Chopin. Tak hanya Prenjak yang menorehkan prestasi, film Lembusura sempat masuk Festival Film Berlinale tahun lalu dan The Floating Chopin ikut dalam Festival Film Hong Kong dua bulan lalu.
DIAN YULIASTUTI