TEMPO.CO, Jakarta - Grup band Slank menggelar konser di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 31 Mei 2016. Slank mengusung misi perdamaian di wilayah perbatasan kedua negara.
"Slankers di perbatasan hanya terpisah oleh bendera, tapi melekat dalam persaudaraan" kata Bimbim Slank kepada wartawan di Atambua.
Sebelumnya, Slank menggelar konser di Singkawang. Konser tersebut mengangkat tema “Indihome Konser Indonesia Perbatasan Membangun Indonesia dari Perbatasan” yang menjadi bagian Program Desa Beranda Indonesia garapan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Kami mendukung program pemerintah untuk membangun Indonesia dari perbatasan," ujarnya.
Slank akan membawakan 23 lagu saat konser yang digelar di Atambua. Sebelum menggelar konser, Slank sempat mengunjungi wilayah perbatasan di Motaain, yang disambut Slankers asal Timor Leste.
Dalam kunjungan itu, menurut Bimbim, pembangunan wilayah perbatasan masih jauh dari harapan. Karena itu, Slank ingin konser di perbatasan mengajak masyarakat untuk tetap semangat. "Dengan Slank datang, bisa semangat warga di perbatasan," tuturnya.
Baca Juga:
Konser Slank di Atambua ini merupakan yang pertama kalinya. Karena itu, Slank berjanji akan menghibur ribuan penggemar Slank asal Timor Leste, Atambua, Flores, dan Alor. Sedikitnya 40 ribu fan Slank akan memenuhi alun-alun Kota Atambua.
Bupati Belu Wili Lay berharap konser seperti ini tidak hanya sekali agar Atambua bisa diperkenalkan wilayah perbatasannya. "Jangan hanya sekali. Kalau bisa, sering buat konser di perbatasan," ucapnya.
Wili mengaku senang dengan digelarnya konser Slank ini karena lagu-lagu Slank bisa menginspirasi masyarakat di perbatasan negara. "Lagu-lagu Slank sangat menginspirasi masyarakat," katanya.
YOHANES SEO