TEMPO.CO, Jakarta - Rekasi artis dangdut Julia Perez mengenai pelarangan lagu dangdut amat mengejutkan. Ia tak mempermasalahkan langkah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat yang melarang lagunya yang berjudul Paling Suka 69 beredar di radio dan televisi lokal Jawa Barat. "Saya sudah menjadi Jupe yang berbeda," kata Julia saat dihubungi Tempo pada Jumat, 20 Mei 2016.
Julia mengatakan lagu berjudul Paling Suka 69 adalah lagu lama. Lagu itu ia nyanyikan pada 2013. Jupe, sapaan akrabnya, mengaku sudah tak pernah lagi menyanyikan lagu tersebut di televisi mana pun.
Baca juga:
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Geger Reklamasi: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan Tempo
Julia mengatakan sudah menjadi pribadi yang berbeda dan tak mempermasalahkan lagu lamanya itu dilarang diputar. Dia saat ini berfokus menjalani kehidupannya kini dan pada masa depan. "Kita enggak bisa kembali ke masa lalu yang sudah lewat," ujar Julia.
Dia membeberkan lagu-lagu barunya saat ini diterima oleh masyarakat. Di antaranya lagu berjudul Merana, Akurapopo, Lonely, Nggak Tahan, dan Nggak Zaman. Jupe saat ini juga berfokus menggarap lagu-lagu barunya. "Enjoy my music style," tuturnya.
Pada 2016, Julia Perez mengatakan telah kembali dengan gaya baru. Dia pun mengaku menikmati pilihannya ini.
Sebelumnya, KPID Jawa Barat membenarkan telah mengeluarkan keputusan pelarangan terhadap 13 judul lagu dangdut yang beredar di radio dan televisi di kawasan Jawa Barat. "Larangan ini harga mati dan justru akan ada kemungkinan bertambah," ucap anggota KPID Jawa Barat, Neneng Athiatul Faiziyah, saat dihubungi Tempo.
Neneng menjelaskan, pelarangan itu telah dikeluarkan KPID Jawa Barat sejak akhir April lalu. Hal ini dilakukan lantaran banyaknya lagu dangdut berkonten porno beredar di kawasan Jawa Barat. Konten tersebut dianggap memiliki dampak negatif pada masyarakat.
Menurut dia, ke-13 lagu yang dilarang KPID Jawa Barat mengandung unsur negatif dan sensualitas. Lagu-lagu itu, menurut dia, tidak mendidik. Apalagi harusnya lagu dapat memiliki dampak positif dan menginspirasi warga pada hal yang lebih baik.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Kontribusi Reklamasi Tanda Tanya Besar, Ahok Terancam?
Heboh Kontribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok