TEMPO.CO, Jakarta - Komedian Pandji Pragiwaksono akan melakukan tur dunia stand-up comedy ke-24 kota di dunia. Dalam tur dunia bertajuk “Juru Bicara” itu, Pandji akan mengangkat isu-isu hak asasi manusia. "Tur dunia ini akan dilakukan di 24 kota di delapan negara di lima benua," kata Pandji, dalam jumpa pers pada Rabu, 23 Maret 2016, di Brown Bag Coffee, Menteng, Jakarta.
Kota-kota yang akan menjadi tujuan tur ini adalah Shanghai, Beijing, Hannover, Leipzig, Berlin, Frankfurt, Muenchen, Medan, Pretoria, Yogyakarta, Tokyo, Melbourne, dan Sydney. Selain itu, Los Angeles, San Francisco, Chicago, Philadelphia, Washington, Boston, Liverpool, Balikpapan, Surabaya, Makassar, dan Jakarta.
Panji mengatakan keinginan mengangkat isu-isu hak asasi manusia sudah lama ingin dilakukannya. Dia merasa prihatin atas masih rendahnya kesadaran masyarakat soal hak asasi, terutama di kalangan kaum muda. Dari pengamatannya, persoalan yang serius semacam HAM ternyata juga bisa disampaikan dengan cara lain, tanpa mengernyitkan dahi. "Ternyata kesenian dan budaya ampuh untuk mengenalkan HAM kepada anak muda," ucapnya.
Melalui tur bertajuk “Juru Bicara”, Pandji akan memposisikan diri mewakili para korban HAM, kaum minoritas, ataupun menyuarakan persoalan lingkungan, seperti ancaman kepunahan hewan langka. Open mic akan dilakukan di tempat-tempat seperti KBRI, gedung pertunjukan, dan auditorium kampus.
"Stand-up comedy ini ditujukan bagi siapa pun yang mengerti bahasa Indonesia," kata Pandji. Dia meyakini audiens dalam tur bukan cuma orang Indonesia, tapi juga warga lokal. Sebab, kata dia, banyak juga orang di luar negeri yang bisa memahami bahasa Indonesia.
Dalam tur yang berlangsung pada April-Desember 2016 itu, Pandji telah mendapatkan materi untuk pertunjukannya dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Ketua Kontras Haris Azhar menyatakan dukungannya terhadap Pandji dalam tur dunia ini. "Kami melihat Pandji punya konsistensi khas di isu-isu publik, misalnya soal HAM," kata Haris.
Bagi Haris, mengangkat isu HAM dalam stand-up comedy merupakan cara yang unik. Sebab, persoalan HAM tidak hanya didekati dengan advokasi hukum, tapi juga dengan pendekatan kreatif, untuk memberi penjelasan kepada masyarakat soal HAM. "Komedi bukan sesuatu yang bermusuhan dengan isu serius. Isu serius justru bisa disampaikan dengan komedi," ucapnya.
AMIRULLAH