TEMPO.CO, Jakarta - Ireng Maulana dikenal sebagai sosok yang humoris dan perhatian. “Tiap kali ketemu enggak pernah enggak ketawa. Terakhir kali kami kontak sebulan lalu, dia menanyakan kabar saya yang baru operasi,” kata musikus jazz, Indra Lesmana, ketika dihubungi Ahad sore, 6 Maret 2016.
Maestro jazz, Ireng Maulana, berpulang pada Ahad dinihari, 6 Maret 2016, dalam usia ke-71 tahun. Seusai pentas di Pondok Indah Mall, Ireng yang hendak melanjutkan pentas di FX, Jakarta Selatan, mendadak sesak napas. Dia sempat dilarikan ke RS Harapan Kita, tapi meninggal dalam perjalanan.
Ireng merupakan salah satu pelopor festival internasional musik jazz di Tanah Air. Lewat tangan kreatifnya, dia menyelenggarakan Jakarta International Jazz Festival (Jak Jazz) pertama kali pada 1988. Tak kurang dari 150 musikus jazz dari 23 negara menghibur Jakarta saat itu.
Bakat musik Ireng berasal dari kedua orang tuanya. Ayahnya, pemain gitar asal Cirebon, dan ibunya asal Sangir, penyanyi yang pandai bermain piano. “Ayah menyuruh kami, anak-anaknya bermain musik,” kata pemilik nama asli Eugene Lodewijk Willem Maulana dalam wawancara dengan Koran Tempo pada 2006. Nama Ireng diperolehnya dari panggilan akrab para tetangga.
Sebelum sukses, Ireng sempat bekerja serabutan dari loper koran sampai menjadi sopir di kedutaan. Pada usia 18 tahun, Ireng merilis album jazz pertamanya. Album berjudul Tirtonadi itu tak terlalu meledak di pasar. Baru pada album berikutnya, Paul and Paula, Ireng menuai sukses.
Ireng sempat malang-melintang di luar negeri, sebelum kembali ke Indonesia pada 1979. Ia mendirikan grup The Ireng Maulana All Stars pada 1981. Setahun sebelumnya, dia juga mendirikan The Ireng Maulana Production, yang mengurusi manajemen artis dan pertunjukan.
Menurut Indra, Ireng berkontribusi memasyarakatkan jazz ke khalayak yang lebih luas. Dia merujuk salah satu album kolaborasi Ireng bersama Ermy Kulit. Selain Ermy, Ireng sering berkolaborasi dengan musikus lawas maupun muda. Di antara mereka, Benny Likumahuwa, Maryono, Benny Mustapha, Idang Rasjidi, Margie Segers, Rafika Duri, Harvey Malaiholo, Syaharani, hingga Andien.
Ireng sempat terkena stroke pada 2012. Sebelumnya, dia juga dikabarkan mengidap penyakit jantung. Almarhum dikebumikan hari ini di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan.
AMANDRA M. MEGARANI