TEMPO.CO, Jakarta - Zayn Malik, 23 tahun, bikin patah hati jutaan penggemar ketika meninggalkan boy band One Direction (1D) pada 23 Maret 2015. Kala itu, ia beralasan ingin memiliki kehidupan normal.
"Saya ingin menjadi laki-laki biasa yang bisa menikmati hidup dan memiliki privasi yang jauh dari sorotan," katanya dalam pernyataan tertulis yang diunggah ke akun Facebook resmi 1D.
Seiring waktu, Zayn blakblakan tentang alasan kepergiannya dari band pemilik album Up All Night (2011), Take Me Home (2012), Midnight Memories (2013), Four (2014), dan Made in the A.M. (2015) ini. Kepada majalah Fader ia mengatakan, ruang kreativitas yang sangat dibatasi menjadi alasan terbesarnya. Contohnya, ketika menyanyikan refrein sebuah lagu dengan gaya R&B atau gayanya sendiri, rekaman akan dilakukan sampai 50 kali.
"Mereka (manajemen) tak akan berhenti sampai aku menyanyikan lagu itu dengan corak pop murni, lalu mereka akan menggunakan versi pop itu,” ucapnya. Setiap usul yang diajukannya tak didengar. “Mereka akan mengatakan usulku tak cocok dengan konsep 1D. Manajemen beranggapan mereka sudah tahu apa yang dibutuhkan band ini, sementara aku tidak yakin dengan apa yang kami jual."
Zayn menegaskan, ia tidak 100 persen berada dalam pembuatan lagu tersebut. "Lagu sudah ada dan kami hanya diberi tahu untuk menyanyikannya dan menjualnya kepada orang-orang,” ujar cowok asal Bedford, Inggris, yang sejak kecil mendengarkan musik Usher, R. Kelly, 2Pac, dan Biggie ini. "Singkatnya, kami tak diizinkan mengatakan sesuatu atau juga membuat lirik lagu yang kami inginkan."