Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

image-gnews
Mira Lesmana produser film berpose diantara roll film yang telah dibuatnya di rumah produksi film Miles Productions di Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Mira Lesmana produser film berpose diantara roll film yang telah dibuatnya di rumah produksi film Miles Productions di Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu produser film tersukses Indonesia, Mira Lesmana, mengungkapkan sejumlah persoalan dunia film yang selama ini menjadi ganjalan majunya industri film nasional.                

"Persoalannya selalu berputar di hal-hal yang sama. Sebuah lingkaran setan," kata Mira dalam wawancara khusus Tempo,  Kamis, 11 Februari 2016, di kantor Miles Production di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan.

Miles Production adalah rumah produksi milik Mira dan telah memproduksi beberapa judul film yang menjadi box office. Di antaranya Ada Apa Dengan Cinta?, Laskar Pelangi, dan Petualangan Sherina.

Dalam wawancara yang berlangsung sekitar dua jam itu, selain masalah dunia film, Mira juga menceritakan pengalamannya berhadapan langsung dengan bos 21Cineplex, Sudwikatmono. Berikut ini petikannya.

Dalam Undang-Undang Film yang Anda bilang belum memuaskan, selain sensor, apa lagi yang perlu jadi perhatian?
Masih sama seperti dulu. Misalnya persoalan distribusi dan tata edar yang belum rapi. Dan yang paling parah, adanya aturan pidana dalam dunia perfilman. Masa, bikin film bisa masuk penjara? Bagaimana mau bicara dunia kreatif, tapi dikurung dalam kerangkeng? Di situ kami terlambat bergabung bersama gerakan pembaruan Undang-Undang Penyiaran dan Undang-Undang Pers untuk mengartikan apa itu kebebasan berekspresi. Hampir semua butir harus dilihat kembali dan disesuaikan dengan zaman.

Bukankah penyusunan ketika itu melibatkan insan film?
Bukan tidak melibatkan. Di dunia film ada berbagai kelompok yang memandang undang-undang secara berbeda. Saya bicara seperti ini, pasti ada juga yang tidak setuju. Ketika berkumpul, duduk bersama, tetap dengan agenda masing-masing, bukan untuk agenda bersama. Harus ada penengah.

Soal tata edar, apa yang perlu diperbaiki?
Pemain yang ada sekarang sedikit. Cuma Cinemax, 21Cineplex, Blitz, Independen, dan New Star. Tata edar tidak bisa dilihat dari satu sisi. Yang mendistribusikan seharusnya bukan kita sebagai produser dan bukan juga bioskop, melainkan perusahaan distribusi. Itu yang belum ada di Indonesia.

Seharusnya, posisi distributor di tengah, di antara eksibitor dan filmmaker. Dia yang membeli film dari produser, bernegosiasi dengan bioskop. Di Hollywood, ada Fox, MGM, dan sebagainya. Sebelum reformasi, itu dimainkan oleh PT Perfin (Peredaran Film Indonesia). Mereka wakil negara yang menguasai distribusi film untuk semua bioskop seluruh Indonesia dan sistemnya beli putus.

Kemudian terjadi masalah yang dinilai tidak fair oleh orang-orang film. Lalu film Indonesia mati pada 1990-an. Setelah itu, jaringan 21Cineplex dan film Hollywood merajai. Tidak ada yang memprotes soal nasib film Indonesia, semua lari ke televisi. Lalu kami bikin film Kuldesak dengan histori Eros Djarot dan Slamet Rahardjo membawa 21Cineplex ke pengadilan karena film Langitku Rumahku diturunkan dari bioskop hanya dalam jangka waktu 3 hari.

Sewaktu bikin Kuldesak, kami bersama Riri Riza, Nan Achnas, dan Rizal Mantovani mikirnya, "Kapan gue jadi filmmaker?" Kami juga pingin film kita berdampingan dengan film Tom Cruise. Kami datang dan berhadapan langsung dengan Sudwikatmono. Kami bilang, "Pak, kami mau film kami diputar di 21Cineplex!"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bertemu di mana?
Di kantornya di Gatot Subroto. Itu tahun 1996. Segala cara kami tempuh untuk bisa menemui dia. Kami bawa VHS kecil untuk menunjukkan trailer kami. Mungkin dia waktu itu berpikir, "Waduh, ini anak-anak kecil siapa, sih?" Ha-ha-ha....

Bagaimana reaksi Sudwikatmono?
Dia bertanya, apakah filmnya sudah jadi. Kami jawab belum dan yang kami bawa itu cuma pilot-pilotan. Lalu dia bilang begini, "Ya sudah, bikin saja dulu filmnya. Nanti kalau filmnya sudah jadi, bawa lagi ke sini." Habis itu kami kalang-kabut cari cara bagaimana filmnya jadi, ha-ha-ha....

Setelah filmnya jadi, di saat bersamaan, reformasi terjadi. Dan dia (Sudwikatmono) sudah tidak ada dan diganti Harris Lesmana. Kami ceritakan janji Sudwikatmono dan akhirnya diputar. Dengan sok tahunya, waktu itu saya bilang, "Kalau sampai tidak ada penontonnya, silakan turunkan." Karena kita mendengar persoalan Slamet Rahardjo tadi. Hasilnya di luar dugaan kami dan 21Cineplex.

Apa lagi yang menjadi persoalan dunia film Indonesia?
Kalau kita lihat sejarah film Indonesia, persoalannya selalu berputar di hal-hal yang sama. Sebuah lingkaran setan. Kalau saya ditanya sekarang bagaimana caranya agar film Indonesia itu bisa masuk ke pasar dunia, seperti film Cina, misalnya, it’s education. Kita cuma punya satu sekolah perfilman, Institut Kesenian Jakarta. Memang di Jogja dan Universitas Bina Nusantara juga ada jurusan film, terus?

Coba lihat Korea. Ketika pemerintah bilang, ayo kita tingkatkan industri perfilman, yang diurus nomor satu adalah edukasi untuk melahirkan filmmaker. Saya tidak bilang bahwa menjadi filmmaker harus sekolah perfilman. Tapi ada craftmanship dan profesionalisme yang harus dipelajari dalam disiplin ilmu. Bukan sekadar tukang atau sekadar cetak duit dari film tanpa memikirkan cerita. Ada yang harus diriset, bagaimana merisetnya, apa yang harus digali, itu butuh pendidikan yang terinstitusi. Memang ada pembangunan infrastruktur film, tapi kalau tidak dibarengi dengan sekolah dan pendidikan, tidak akan berhasil.

Selain infrastruktur, apa lagi yang perlu dibenahi?
Lihat Beijing Film Academy. The best! Lahir banyak insan perfilman berkualitas, seperti Ang Lee. Dia bahkan bisa sampai Amerika. Industri di sana sudah saling menopang. Jadinya sehat sekali. Kalau kita ini masih susah sekali menjadi industri yang bagus. Bahkan dibilang sudah industri pun susah. Sementara kita, untuk bicara profesionalisme saja masih ada yang datang telat. Itu remeh-temeh, tapi penting. Butuh years and years of passion untuk membuat film yang berkualitas.



TITO SIANIPAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuk 5 Film Terlaris 2023, Sekuel Petualangan Sherina 2 Raih 2 Juta Penonton

11 November 2023

Pemain Petualangan Sherina 2 dalam farewell screening di Epicentrum XXI pada Kamis, 9 November 2023. (Publicist Miles Film)
Masuk 5 Film Terlaris 2023, Sekuel Petualangan Sherina 2 Raih 2 Juta Penonton

Saat dirilis pada 28 September lalu, Petualangan Sherina 2 secara konsisten menerima tanggapan antusias dari penontonnya.


Sesuai Ekspektasi, Film Petualangan Sherina 2 Tembus 1 Juta Penonton

5 Oktober 2023

Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.
Sesuai Ekspektasi, Film Petualangan Sherina 2 Tembus 1 Juta Penonton

Petualangan Sherina 2 berhasil meraih 1 juta penonton dalam sepekan, Mira Lesmana sebut kerja keras yang terbayarkan.


5 Hal Menarik Petualangan Sherina 2 yang Tidak Banyak Orang Tahu

2 Oktober 2023

Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.
5 Hal Menarik Petualangan Sherina 2 yang Tidak Banyak Orang Tahu

5 hal menarik dari film Petualangan Sherina 2 yang tidak banyak orang tahu. Pastikan untuk menonton bersama keluarga untuk bernostalgia.


Tugasnya Paling Banyak di Petualangan Sherina 2, Sherina Munaf: Menyenangkan dan Menantang

9 September 2023

Penyanyi Sherina Munaf bersama Produser Mira Lesmana saat media visit ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, 8 September 2023. Dalam kunjunganya, Sherina, Riri, dan Mira menceritakan keseruan proses pembuatan film Petualangan Serina 2 kepada jurnalis Tempo hingga menyapa para mahasiswa Politeknik Tempo. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Tugasnya Paling Banyak di Petualangan Sherina 2, Sherina Munaf: Menyenangkan dan Menantang

Cerita Sherina Munaf tentang suka duka menjadi pemeran utama sekaligus music director film Petualangan Sherina 2.


5 Cerita Menarik di Balik Pembuatan Serial Hubungi Agen Gue!

7 September 2023

Adhisty Zara saat syuting serial Hubungi Agen Gue!. Dok. Disney+ Hotstar Indonesia
5 Cerita Menarik di Balik Pembuatan Serial Hubungi Agen Gue!

Salah satu adegan cukup rumit di serial Hubungi Agen Gue! hingga membutuhkan 2 hari dan 27 take untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.


Mira Lesmana Ungkap Tantangan Garap Sekuel Petualangan Sherina 2

1 September 2023

Sutradara Petualangan Sherina 2, Riri Riza, dan Produser, Mira Lesmana. (dok. Istimewa)
Mira Lesmana Ungkap Tantangan Garap Sekuel Petualangan Sherina 2

Mira Lesmana ingin film Petualangan Sherina 2 penonton mendapatkan kenangan baru


Mira Lesmana Ingin Petualangan Sherina 2 Bangkitkan Kenangan Penontonnya

1 September 2023

(ki-ka) Sutradara Riri Riza, Mira Lesma, Susan Ernawati, Head of Marketing Kopi Kenangan Hanya Untukmu, Isyana Sarasvati dan Chandra Satria, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023. (TEMPO/Ecka Pramita)
Mira Lesmana Ingin Petualangan Sherina 2 Bangkitkan Kenangan Penontonnya

Film Petualangan Sherina 2 termasuk film musikal dengan adegan aksi dan petualangan yang dilagukan


Luna Maya Sebut Serial Hubungi Agen Gue! Jadi Tempat Curhatan Para Artis

29 Juli 2023

Ekspresi aktor Luna Maya pada acara Spesial Screening konferensi pers serial Hubungi Agen Gue di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023. Serial tersebut disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja dengan Mira Lesmana dan dibintangi aktor ternama seprti Luna Maya, Zara, Kevin Ardilova, Tara Basro, Adipati Dolken, Pandji Pragiwaksono, Soleh Solihun, dan Bio One yang akan tayang pada 29 Juli mendatang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Luna Maya Sebut Serial Hubungi Agen Gue! Jadi Tempat Curhatan Para Artis

Luna Maya mengatakan serial Hubungi Agen Gue! akan membuka mata para penonton yang mengira kehidupan artis begitu mudah karena materi melimpah.


Serial Hubungi Agen Gue!, Kolaborasi Mira Lesmana, Riri Riza, dan Teddy Soeriaatmadja

11 Juli 2023

Serial Hubungi Agen Gue! tayang mulai Sabtu, 29 Juli 2023. Dok. Disney+ Hotstar
Serial Hubungi Agen Gue!, Kolaborasi Mira Lesmana, Riri Riza, dan Teddy Soeriaatmadja

Serial Hubungi Agen Gue! akan dimeriahkan oleh kehadiran berbagai artis ternama Indonesia sebagai bintang tamu spesial di setiap episodenya.


Akun Instagram Film Petualangan Sherina Diretas, Mira Lesmana: Sedang Berusaha Mengembalikannya

13 Juni 2023

Sherina mengunggah video untuk menjelaskan filmnya akan dibuat sekuel, Petualangan Sherina 2. Foto: IG Sherina.
Akun Instagram Film Petualangan Sherina Diretas, Mira Lesmana: Sedang Berusaha Mengembalikannya

Akun Instagram film Petualangan Sherina yang telah memiliki puluhan ribu pengikut diretas, tim produksi buat laporan.