TEMPO.CO, Jakarta-/Gara-gara Kahitna kita pun punya cerita cinta/ gara-gara Kahitna bergolak rasa di dada//
Band komedi, Project Pop pernah membuat lagu judulnya Gara-gara Kahitna. Dalam lagu itu liriknya bertabur macam-macam judul lagu Kahitna yang sangat populer melintas zaman. Mungkin ada benarnya juga lirik lagunya Project Pop, gara-gara Kahitna remaja-remaja dari era 90-an sampai tahun 2000-an punya soundtrack masing-masing buat kisah cinta mereka. Band yang dibentuk di Bandung 26 Juni 1986 ini masih konsisten membawakan lagu bertema cinta tak ada habis. Makin ke sini Kahitna pun mudah dikenali dari lirik dan warna musiknya.
Merayakan 30 tahun perjalanan karir, Yovie Widianto (piano), Hedi Yunus (vokal), Carlo Saba (vokal), Mario Ginanjar (vokal), Dody IS (bass), Harry Suhardiman (perkusi), Budiana (drum), Andre Bayuadjie (gitar), Bambang Purwono (keyboad) menggelar konser berdekatan dengan momen hari kasih sayang, 13 Februari di Jakarta Convention Center, Senayan.
Lewat empat panggung terpisah Love, Passion, Hope, dan Dream, penonton bisa bebas menikmati suguhan musik lintas genre dan generasi sejak pukul 14.00 WIB. Mulanya band ini agak kurang optimis, mereka kaget juga saat tahu tiket dipatok promotor harganya lumayan. "Tapi melihat angka penjualan presale melebih kuota, kami jadi semangat," ujar Yovie kala mengawali konser semalam.
Dengan usia panggung 30 tahun, Kahitna memang tak perlu pentas dengan dekor panggung yang glamour serba gemerlap atau gemerincing. Panggung dominasi putih dan pembagian tiga panel untuk area keluar masuk musisi tamu, personil band utama, dan tim orkestra pun sudah cukup. Dua panel di kanan kiri pun baru dibuka kala Raisa bernyanyi dan membawakan dua lagu bersama Kahitna.
Tiga puluh tahun pun cukup membuat banyak orang terdoktrinasi lirik-lirik mereka. Sebut saja Bagaimana, Everybody Need Somebody, dan Permaisuriku yang dimedley menjadi pengawal saat Hedi, Carlo, dan Mario menyapa 6000 penonton malam itu. Cerita mengenang kisah perjuangan band terbentuk, susah payah dari Bandung ke Jakarta, modal pas-pasan, makan nasi Padang sebungkus bertiga, lagu yang ditolak berbagai label, dikisahkan Hedi sembari tertawa.
Perlahan cerita kenangan tersebut menjembatani lagu Menanti yang sempat dipopulerkan pula oleh Dea Mirela--mantan personil vokal grup Warna. Jam terbang yang sudah membawa Kahitna ke mana-mana membuat interaksi panggung cair apa adanya. Lelucon dilontarkan Hedi dengan khas logat dan celetukan berbahasa Sunda. Siapa tak tergelak saat usai bernyanyi dan menari tiba-tiba Hedi ngos-ngosan dan meminta oksigen di atas panggung? Meski memang becanda, ledekan soal usia pun ramai jadi bahan tawa. Mario pun sigap mengambilkan sebotol air minum untuk Hedi. Pria yang menghabiskan nyaris setengah usianya di Kahitna ini bahkan lancar meledek ucapan atau tingkah personil Kahitna lainnya. Mario yang paling muda dan terakhir masuk Kahitna kerap jadi objeknya.
Lain dengan Carlo Saba yang rupanya kawan se-SMA Yovie di Bandung. Carlo mengenang Yovie sebagai kawannya yang tak pernah terlihat rajin belajar tapi nilai-nilainya selalu aman. Rangking satu selalu di tangan ujar Carlo. Padahal sehari-hari mereka kerap main band bareng, nongkrong makan gorengan di pinggir jalan. Pernah satu waktu Carlo menantang Yovie menciptakan lagu dari kata-kata yang tertulis di belakang mobil angkot.
Menurut Carlo, lagu bagus dari kata-kata bagus itu wajar. "Waktu itu ada kata Aduhai Manisnya, bisa enggak Yov bikin lagu dari kata itu?" ucap Carlo. "Jangan sedih, kata Aduhai dipakai di lagu album pertama kita," timpal Hedi. Tanpa jeda Hedi segera melantunkan lirik lagu Aduh. Berdebar detak jantung lihat senyumnya /ketika jemariku tekan tuts piano/ Berulang saling curi pandang kita berdua/ Ku hela nafas hati terus bicara/ Aduh aduh ini apa/ Aduhai gundah rasanya//
Mario yang kerap disebut anak bungsu di Kahitna, dengan ringan berucap kalau kadang dari lagu-lagu yang diciptakan Yovie mengandung kosa kata yang jika berdiri sendiri agak mengganggu atau kurang enak didengar. Tapi mampu dicipta Yovie jadi lirik romantis. "Sebelum aku gabung juga lagu-lagunya tuh ada lirik yang ganggu. Tapi mas Yovie ini bener-bener deh," puji Mario. Di atas panggung ini pula ke sembilan personil diuji untuk menciptakan lagu lewat tiga nada dan enam kata pilihan penonton. Apa yang terjadi? Kata-kata semacam puisi, cinta, cuek, membunuh, makan, dan baper sukses diramu jadi sebuah lagu yang asyik didengar.
Lagu demi lagu kemudian dinyanyikan, dijembatani dengan obrolan dan cerita-cerita. Pada momen ini banyak penonton kegirangan karena lagu-lagu kesukaan mereka dibawakan satu persatu. Dari Enggak Ngerti, Tentang Diriku, Takkan Terganti, Andai Dia Tahu, Tak Sebebas Merpati, Menikahimu. Bisa jadi yang kerap datang dan nongkrong di tempat Kahitna manggung bisa saja bosan. Soalnya lagu itu-itu lagi yang dinyanyikan. Beruntung aksi panggung dan aransemen segar menyelamatkan lagu-lagu lawas yang tak pernah putus penggemar ini. Nuansa jazz, orkestra, bahkan etnik pun hadir. Dua jam lebih konser berlangsung dan rasanya semua merangkum cerita cinta para Soulmate.
Zaskia Adya Mecca, pesohor satu ini pun rela-rela datang dari sore hari. Dalam kondisi hamil 35 minggu, Zaskia bersemangat untuk menyaksikan 'Love Festival' tersebut. Ibu dua anak ini sudah memesan tiket jauh-jauh hari. Ia menyiapkan diri beristirahat lebih lama, mengosong jadwal khusus agar bisa nonton konser dengan tenang dan senang. Zaskia mengaku sangat senang bisa lihat langsung aksi panggung The Groove, Maliq and The Essentials, dan Project Pop yang sudah ia prediksi bakal menghibur. "Aku emang suka banget nonton live music, dan kalau Kahitna beli tiketnya udah dari 2 hari mulai penjualan tiket," ujarnya.
Dengan perut besar Zaskia mengaku tak bisa berdiri lama-lama saat menonton konser The Groove, Project Pop, dan Maliq and The Essentials sebelum Kahitna mentas. "ZCuma kuat 3-4 lagu, sisanya duduk. Pas Kahitna lebih nyaman karena duduk dan lagunya lebih kalem jadi enggak sakait dan capek perutnya," tutur Zaskia. "Mas Yovie bener-bener musisi luar biasa, salut!"
Tak tanggung-tanggung, sekitar 20 musisi ikut dilibatkan dalam konser berkonsep festival ini. Deretan nama dari Titi DJ, Tulus, Raisa, Isyana Sarasvati, RAN, Maliq and D'Essentials, HIVI, Kunto Aji, Yura Yunita, Teza Sumendra, Project Pop, The Overtunes, The Groove, Rini Wulandari, Jevin Julian, B3, Soulvibe, dan 5 Romeo tampil mengisi panggung-panggung festival sebelum konser puncak 30 tahun Kahitna digelar di Plenary Hall pukul 21.30 WIB. Konser ulang tahun ke-30 ini meninggalkan banyak senyum dan tawa di wajah para penggemar begitu melenggang meninggalkan Plenary Hall Senayan. Semuanya itu gara-gara Kahitna!
AISHA SHAIDRA