TEMPO.CO, Jakarta - Selama dua pekan, Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menjadi lokasi pengambilan gambar sebuah film. Sinema tersebut berlatar tentang astronomi. Astronom ikut dilibatkan dalam ide cerita film fiksi itu.
Direktur Observatorium Bosscha Mahasena Putra mengatakan banyak fasilitas di kompleks peneropongan bintang itu yang dipakai dalam produksi film berjudul Iqra tersebut. Beberapa fasilitas tersebut di antaranya wisma Kerkhoven, bekas rumah dinas Direktur Observatorium, penginapan mahasiswa Astronomi, dan kubah refraktor teleskop ganda Zeiss. “Sekarang memasuki hari terakhir,” ujarnya, di Observatorium Bosscha Lembang, Selasa, 26 Januari 2016.
Salah seorang bintang film itu, Cok Simbara, mengatakan ia berperan sebagai Direktur Observatorium. Cok mengaku senang selama pembuatan film di lokasi. “Tempatnya enak, hawanya sejuk,” katanya, di sela pengambilan gambar.
Para pengurus dan peneliti astronomi tidak ada yang ikut main film. Namun, kata Mahasena, astronom yang juga mantan Direktur Observatorium Bosscha, Mudji Raharto, terlibat dalam naskah cerita. “Ceritanya cucu Direktur dapat tugas sekolah tentang astronomi, kemudian berkembang termasuk kondisi Observatorium Bosscha terkini,” kata Mahasena.
Pembuatan film tersebut, ujar dia, seizin Institut Teknologi Bandung yang mengelola observatorium. Pengelola sendiri setuju karena ada kesamaan misi. “Sejalan dengan misi Bosscha soal pendidikan,” kata Mahasena.
Selama pengambilan gambar, kegiatan pengamatan benda langit kadang berhenti sementara. “Seringnya karena faktor cuaca, yaitu hujan musim sekarang ini. Waktu syuting sengaja kami rekomendasikan sesuai dengan musim itu,” tuturnya.
Rencananya, film fiksi tersebut juga mengangkat permasalahan dan upaya observatorium tunggal di Asia Tenggara itu dalam memerangi polusi cahaya. Misalnya, program pemasangan tudung lampu di rumah penduduk sekitar peneropongan bintang, hingga rencana pembangunan observatorium baru di Kupang. Selain dinilai membantu pengenalan astronomi, lewat film itu diharapkan semakin banyak orang yang memberi tudung lampu pada penerangan luar rumah.
ANWAR SISWADI