TEMPO.CO, Jakarta - Di usianya yang tergolong muda, Natasha Dematra telah berhasil mengantongi lebih dari 100 penghargaan untuk karyanya di bidang akting, musik, hingga film. Uniknya, gadis ini merasa belum berbuat apa-apa. Dia masih terus bermimpi dan mencoba hal-hal baru.
Gadis kelahiran Jakarta, 9 April 1998 tersebut adalah putri dari sutradara dan penulis novel Damien Dematra. Sang Ayah menantangnya menjadi sutradara untuk sebuah film saat Natasha masih anak-anak. Natasha kemudian menerima tantangan itu.
Film tersebut berjudul Mama Aku Harus Pergi, film yang mengantarkannya menggenggam penghargaan dari Royal World Records dan Museum Rekor Dunia MURI di usia 11 tahun sebagai sutradara film panjang perempuan termuda. Setelah pengalaman pertama itu, dia yakin dapat mengukir prestasi yang lebih baik lagi.
Para pemain dalam film Mama Aku Harus Pergi kebanyakan anak-anak seusianya sehingga Natasha tidak terlalu kesulitan menjalankan tugas sebagai sutradara. “Untung semua kru juga friendly,” katanya.
Dia justru merasa disepelekan karena usianya yang masih muda saat menyutradarai film Tears of Ghost. “Ada beberapa orang yang kalau aku suruh males-malesan, harus aku gertak dulu,” katanya.
Saat itu dia merasa begitu capek karena menjadi pemeran utama sekaligus sutradara. Seringkali saat dia meminta kru untuk mulai pengambilan gambar, para kru cuek dan sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Natasha pun harus berteriak dan mengancam akan pulang dengan tegas agar mendapatkan perhatian dari para kru. Akhirnya, dia berupaya melakukan yang terbaik. Saat film itu mendapat penghargaan, orang-orang menjadi lebih respek terhadapnya.
Pengagum Angelina Jolie ini kerapkali menjadikan ejekan orang lain sebagai cambuk untuk bergerak. Suatu ketika, dia pernah disindir karena tak mengerti soal editing. Dalam hatinya, dia harus membuktikan bahwa dia bisa. Dia pun belajar hingga akhirnya mendapatkan penghargaan sebagai editor terbaik.
Di bidang film, selain sebagai sutradara dan editor, dia juga kerap mendapatkan penghargaan karena aktingnya yang menawan. Perihal akting ini, saat masih anak-anak dia suka berakting sendiri di depan kaca. Natasha juga berpengalaman menjadi pemain di film-film garapan ayahnya sejak kecil.
Ayahnya pernah berpesan bahwa cara terbaik untuk belajar adalah dengan mempraktikannya secara langsung. Dari pengalaman menjadi pemain di film-film garapan ayahnya, dia menyadari dirinya jatuh cinta pada akting.
Selain di dunia film, pada 2014 dia juga mulai serius menjadi penyanyi pada 2014. Lagi-lagi, dia mendapatkan penghargaan di bidang yang digelutinya.
Karena aktivitas yang padat, Natasha memutuskan untuk homeschooling sejak masuk usia SMP agar lebih mudah membagi waktu. Saat ditanya apa kunci suksesnya di usia muda, dia malah merasa belum berbuat apa-apa. Dia masih ingin melakukan banyak hal. Natasha juga bertekad ingin menulis buku.
Dia tertarik untuk menulis buku setelah menyadari bahwa buku dapat mengubah dunia.
Setiap harinya, penyuka susu ini bangun pagi lalu memulai hari dengan olahraga dan sarapan. Olahraga membuat badannya lebih segar dan sehat.
Saat ini, selain tengah berupaya merampungkan buku pertamanya, dia juga sedang fokus mendalami fotografi. Baginya, fotografi berkaitan erat dengan film. Seorang sineas yang memiliki pengetahuan fotografi yang baik maka akan mampu menciptakan angle gambar menarik dalam film.
Jika tengah bosan dengan aktivitasnya, dia kerap mengecat kuku-kukunya agar nampak cantik. Kuku yang berwarna-warni berkat nail art itu jadi pemicu semangatnya saat harus bekerja menghadapi komputer.
Meraih Oscar
Di masa depan nanti, dia ingin membuat yayasan untuk anak-anak tetapi masih berkaitan dengan film. Misalnya hasil dari film untuk membantu anak-anak yang terkena bencana. Sedangkan dalam hal karir, dia ingin suatu ketika dapat meraih piala Oscar.
Dia kerap mendapatkan komentar negatif dari orang-orang sekitarnya karena terlalu banyak bermimpi. Baginya, ketika bermimpi yang terpenting adalah ‘bangun’ dan berusaha untuk mewujudkannya.
Gadis yang sudah mengunjungi puluhan negara di dunia ini mengatakan berencana melanjutkan pendidikan dengan kuliah S1 bidang Teologi dan S2 bidang performing art atau filsafat.
Dia berpesan bagi mereka yang masih muda jangan takut untuk mengikuti kata hati. Orang tua pun harus memberikan kesempatan anak-anaknya berkembang, jangan membatasi apa yang ingin dilakukan anaknya dalam hal mengasah minat dan bakat.
Tidak masalah untuk mencoba berbagai bidang seperti Natasha, asalkan ketika memasuki suatu bidang, dalami hingga mampu menghasilkan karya yang bagus.
Nama : Natasha Johana Dematra
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 9 April 1998.
Profesi: sutradara, aktris, penyanyi, pencipta lagu, produser, editor, pembicara, duta perdamaian-HAM-toleransi, duta kreatifitas dan world-traveller.
Produser
- Mama, Aku Harus Pergi (2009)
- Tears Of Ghost (2015)
Sutradara
- Mama, Aku Harus Pergi (2009)
- Tears Of Ghost (2015)
- Angel In America (Post Production)
- Dream (Post Production)
Pemeran
- L4 Lupus (2011)
- Dream Obama (2013)
- Let’s Play Ghost (2013)
- I’m Star (2013)
- From Seoul To Jakarta (2015)
- Tears Of Ghost (2015)
- Angel In America (Post Production)
Editor
- Tears Of Ghost (2015)
- Angel In America (Post Production)
- Dream (Post Production)
- School Fighters (Post Production)
- Digilir Ala Genderuwo (Post Production)
- Real (2015)
- One Love For All (2015)
Penulis Lagu
- Pintu Hati (Album Cinta Untuk Semua)
- Mawar HItam
- Cinta Pertama
- Terbaik
Album
- One Love (September 2015)
- Cinta Untuk Semua (November 2015)
Video Klip
- One Love For All
- Satu CInta Untuk Semua
- Love Of My Life
- Cinta Sejati
- Real
- Kharisma Cinta
- Song For A Friend
- Really Mean It
- Salut Untuk Jokowi
- Love Has Thousand Shapes
Gelar Kehormatan
- Keraton Surakarta (Februari 2015)
- Pakualaman (November 2015)
Penghargaan
- Sutradara Perempuan Termuda Di Dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia-MURI
- The Youngest Female Director in The World from Royal World Records
- Aktor Muda Dibawah Umur 18 Tahun Terbaik dari Global Independent Film Awards.
- Medali Emas Sutradara Paling Menjanjikan dari Global Independent Film Awards.
- Sutradara Muda Terbaik dari Global Independent Film Awards.
- Aktris Terbaik dari Yosemite International Film Festival untuk film From Seoul To Jakarta
- Penyanyi Wanita Terfavorit untuk lagu One Love For All dari Global Music Awards.
- Puluhan berbagai penghargaan internasional lainnya.