TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sukses menduduki posisi ketiga dalam ajang kontes kecantikan Miss World 2015, nama Maria Harfanti kian populer di Indonesia. Siapa sangka, wanita yang berhasil menorehkan prestasi di kancah dunia ini sebelumnya sempat diragukan.
Dengan tenang, Maria bercerita soal bagaimana dia merespons keraguan publik akan dirinya sebelum kontes Miss World. "Mereka yang men-judge, mungkin karena saya bukan berasal dari dunia model ataupun entertainment background," kata Maria dalam konferensi pers sesaat setelah kepulangannya ke Jakarta, Senin, 21 Desember 2015.
"Saya membawa itu dengan fun aja. Itu sebagai motivasi untuk saya, cambukan untuk saya, supaya saya bisa melakukan yang terbaik," ujar alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti, ini. Maria yakin semua hal yang tak bisa ia lakukan sebelumnya bisa dipelajari jika ia mau berusaha dan fokus.
Salah seorang juri di ajang Miss World 2015, Liliana Tanoesoedibjo, membenarkan. Istri pengusaha Harry Tanoesoedibjo ini mengutarakan beberapa keunggulan yang dimiliki wanita asal Yogyakarta tersebut. "Maria ini humble, dia juga mau bekerja keras," ujar Liliana memuji.
Selain itu, Maria juga dianggap sebagai pribadi yang tomboi, tapi bisa menjadi pribadi yang ayu saat mewakili Indonesia dalam ajang ini. "Ini adalah keunggulan Maria dan kami lihat Maria berhasil melakukannya. Itulah ciri orang yang mau bekerja keras dan ciri seorang pejuang. Pejuang itu akan mau mengubah dirinya menjadi lebih baik," tutur Liliana.
Kelebihan lain Maria adalah bakat, prestasi akademik, dan jiwa sosial yang dimilikinya. Semua itu, kata Liliana, menjadi nilai tambah sehingga dia bisa terpilih menjadi satu yang terbaik di Indonesia.
Selain berjuang, saat berlaga dan bersaing di ajang Miss World ini, Maria juga kerap berdoa dan berpikir positif. "Saya serahkan semua sama Tuhan. Tuhan tahu perjuangan saya, Tuhan tidak tidur," katanya.
DINI TEJA