TEMPO.CO, Kuta Selatan – Pementasan seni teater modern bertajuk “Lost and Found” persembahan FAYNO Show-Theater di atas panggung Amphitheater Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Minggu malam, 13 Desember 2015, mampu membuat para penonton berdecak kagum. Penampilan perdana kelompok teater asal Ukraina tersebut tak henti-hentinya diwarnai tepuk tangan para penonton yang kagum dengan kombinasi sulap, tari, dan akrobat dalam satu pertunjukan.
“Bagus banget flexibility para artist di panggung. Alur cerita menarik karena paduan unsur jenaka dan horor,” kata Christy, salah satu penonton asal Jakarta saat ditemui Tempo seusai pertunjukan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Jimbaran, Bali, Minggu, 13 Desember 2015.
Baca Juga:
Menurut Christy, kombinasi sulap, tari, dan akrobat tersaji apik tanpa memotong alur cerita. “Pesan dari story pertunjukan tadi tersampaikan dengan cara yang sangat menghibur. Aksi akrobat para artis menurut saya yang paling menarik, apalagi diselingi dance,” tuturnya.
Pertunjukan seni teater modern Ukraina ini dipentaskan empat kali dalam seminggu setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu pukul 19.30 Wita. FAYNO menjual tiket mulai harga Rp 600-945 ribu. Bagi pengunjung domestik, mendapat potongan 50 persen, termasuk anak-anak usia 5 hingga 11 tahun.
“Kami di Bali sudah sejak 15 November 2015 lalu. Kami akan mementaskan Lost and Found Show sampai bulan April 2016,” kata Direktur FAYNO Show-Theater Kateryna Shevalie.
Kateryna menjelaskan, dalam pertunjukan perdana pada Minggu, 13 Desember 2015, unsur-unsur teater masih kental dengan gaya barat khas Eropa pada umumnya. Namun, Kateryna menambahkan, untuk pementasan selanjutnya, pertunjukan akan lebih kental dengan budaya Ukraina. “Ke depannya, tema, story, dan konsep akan berbeda dan lebih variatif. Musik dan tarian yang kami suguhkan akan sangat kental dengan kebudayaan Ukraina,” tuturnya.
Pertunjukan Lost and Found persembahan FAYNO Show-Theater, kata Kateryna, merupakan sebuah terobosan karya seni yang dilahirkan oleh dua koreografer mumpuni di Ukraina, yaitu Konstantyn Tom Ilchenko dan Oleksandr Bratkovsky. “Di Ukraina, dua seniman tersebut merupakan seniman berpengalaman dalam seni teater, tari, dan sirkus,” ujarnya.
BRAM SETIAWAN