Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sanggar Kummis Jadi Juara Umum Festival Teater Jakarta 2015  

image-gnews
Pemain dari grup Teater So' Profesional beraksi membawakan cerita yang berjudul SSST..!!! saat Festival Teater Jakarta 2015 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1 Desember 2015. Festival tersebut berlangsung dari tanggal 30 November-10 Desember 2015. ANTARA/M. Ali Wafa
Pemain dari grup Teater So' Profesional beraksi membawakan cerita yang berjudul SSST..!!! saat Festival Teater Jakarta 2015 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1 Desember 2015. Festival tersebut berlangsung dari tanggal 30 November-10 Desember 2015. ANTARA/M. Ali Wafa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok teater Sanggar Kummis menjadi juara umum dalam gelaran Festival Teater Jakarta 2015. Kelompok teater asal STIE Ahmad Dahlan Jakarta ini menyabet empat kategori juara sekaligus, termasuk grup terbaik pertama.

Dewan Juri yang terdiri atas Dindon W.S., Nano Riantiarno, Titarubi, Putu Wijaya, dan Seno Joko Suyono memutuskan pentas berjudul Tengul, yang dibawakan Sanggar Kummis, paling unggul di antara 17 kelompok yang berlaga di FTJ tahun ini.

"Kami melihat seluruh aspek, seperti penyutradaraan, permainan, penataan artistik, musik, pencahayaan, dan naskah," kata Ketua Dewan Juri Dindon WS pada malam penutupan FTJ 2015 di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Kamis malam, 10 Desember 2015.

Sanggar Kummis membawakan naskah Tengul karya Arifin C. Noer. Lakon ini menampilkan potret orang-orang miskin. Naskah yang dibuat pada 1973 ini mengangkat kisah Korep, seorang pegawai negeri rendahan. Korep awalnya adalah pria yang hidup sederhana, tapi istrinya, Turah, terus menuntut kekayaan berlimpah. Korep pun mencari harta lewat pesugihan. Ia dijanjikan kekayaan bila bersedia mengawini satu perempuan setiap tahun. Korep tercabik antara dilema kekayaan dan kebahagiaan.

Selain menjadi grup terbaik, sanggar yang berdiri pada 1991 ini juga menyabet kategori Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Pembantu Wanita Terbaik, dan Penata Musik Terbaik.

FTJ 2015 berlangsung  30 November 2015 dan berakhir 10 Desember kemarin. Sebanyak 17 grup dari lima wilayah Jakarta tampil bergiliran pada babak final ini dalam dua jadwal setiap harinya di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

FTJ, yang memasuki penyelenggaraan ke-43 tahun ini, mengangkat tema “Teater dan Cahaya”. Menurut Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno, tema ini cukup menantang dijelajahi.  "Karena cahaya bukan sekadar aspek pendukung dalam pertunjukan teater, tapi juga bisa menjadi subyek utama,” ujar  Irawan Karseno.

Ketua Panitia FTJ 2015, Malhamang Zamzam juga, menyatakan pemilihan tema yang sifatnya teknis bermanfaat agar kelompok teater kembali memperhatikan dasar-dasar dalam produksi. "Peserta yang tampil tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dari segi pencahayaan," kata Malhamang.

Berikut daftar lengkap pemenang Festival Teater Jakarta 2015:
1. Lakon Asli Terbaik: Budi Yasin Misbach, Kadung Kait, Teater Alamat
2. Penata Cahaya Terbaik: Eggy Iskandar, Spirit of Tjitjih, Unlogic Teater
3. Musik Terbaik: Ujang Mukhlis, Tengul, Sanggar Kummis
4. Penata Artistik Terbaik: Mata Belo-Art, Kadung Kait, Teater Alamat
5. Pemeran Pembantu Pria Terbaik: Rangga Armayansjah, Kadung Kait, Teater Alamat
6. Pemeran Pembantu Wanita Terbaik: Arlita Asrida Sari, Tengul, Sanggar Kummis
7. Pemeran Utama Pria Terbaik: Muchlis Aldy Rangga, Tengul, Sanggar Kummis
8. Pemeran Utama Wanita Terbaik: Ani Surestu, Ibu Saya Sakit Saya Sakit Ibu, Teater Gumilar
9. Sutradara Terbaik: Budi Yasin Misbach, Kadung Kait, Teater Alamat
10. Grup Teater Terbaik 1: Tengul, Sanggar Kummis
Grup Teater Terbaik 2: Kadung Kait, Teater Alamat
Grup Teater Terbaik 3: Ibu Saya Sakit Saya Sakit Ibu, Teater Gumilar


MOYANG KASIH DEWIMERDEKA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dewan Kesenian Jakarta Gelar JICON 2023

15 November 2023

Jakarta International Contemporary Dance Festival (JICON)
Dewan Kesenian Jakarta Gelar JICON 2023

Jakarta International Contemporary Dance Festival (JICON) adalah sebuah festival tari yang diprakarsai oleh Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Pendiri EKI Dance Company, Rusdy Rukmarata Meninggal, Gigih Berkarya dalam Perawatan Stroke

19 April 2023

Rusdy Rukmarata. Foto: Eva Tobing
Pendiri EKI Dance Company, Rusdy Rukmarata Meninggal, Gigih Berkarya dalam Perawatan Stroke

Serangan stroke yang dialami Rusdy Rukmarata tidak menyurutkan keinginannya berhenti mengkreografi dan menyutradarai pertunjukan Ken Dedes Musikal.


Dewan Kesenian Jakarta Bantah Ada Kerusuhan dalam Musyawarah Kesenian di TIM

1 November 2022

Anggota Dewan Kesenian Jakarta periode 2020-2023. Foto: Eva Tobing DKJ
Dewan Kesenian Jakarta Bantah Ada Kerusuhan dalam Musyawarah Kesenian di TIM

Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Danton menyebut kegiatan ini adalah musyawarah pertama berdasarkan Pergub Nomor 4 Tahun 2020.


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI


Dewan Kesenian Jakarta Bakal Gelar Musyawarah di Taman Ismail Marzuki 1 NOvember 2022

26 Oktober 2022

Proses pembangunan yang masih berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa 31 Mei 2022. PT Jakarta Propertindo (JakPro) menjadikan Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai salah satu lokasi untuk rangkaian HUT Jakarta atau Jakarta Hajatan. Area pusat kesenian dan kebudayaan di Jakarta Pusat itu akan dibuka secara bertahap mulai 3 Juni mendatang. Pembukaan TIM sekaligus menyambut HUT ke-495 Kota Jakarta dengan tema 'Kolaborasi, Akselerasi, dan Elevasi'. Nantinya, akan digelar pameran arsitektur TIM hingga pameran karya seni.TEMPO/Subekti
Dewan Kesenian Jakarta Bakal Gelar Musyawarah di Taman Ismail Marzuki 1 NOvember 2022

Dalam musyawarah 1 November itu, Dewan Kesenian Jakarta akan menyampaikan tiga tema penting.


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.