TEMPO.CO, Bandung -Sebuah film komedi dari Prancis, La Famille Bélier, menjadi favorit pilihan penonton Festival Sinema Prancis 2015 di Bandung. Ratusan calon penonton sudah membeli tiket film berkisah tentang sebuah keluarga tuna rungu ini.
Penanggung Jawab Bidang Budaya dan Komunikasi Institut Français d'Indonésie (IFI) Bandung, Ricky Arnold mengatakan, film tersebut paling banyak diminati penonton. Pemutarannya berlangsung Jumat malam, di sebuah bioskop berbayar. Untuk menimati film Prancis, penonton harus membayar tiket sebesar Rp 30 ribu.
“Jumlahnya sudah 100-an orang, penjualan tiket masih berjalan sampai nanti malam,” ujarnya kepada Tempo. Pada hari yang sama, film tersebut diputar di Denpasar, Balikpapan, Medan, dan Surabaya. Di Jakarta pada 5-6 Desember, dan Yogyakarta 6 Desember
Film keluaran 2014 itu diganjar beberapa penghargaan. César Awards memberikan penghargaan untuk Pemeran Wanita Pendatang Baru Terbaik, dan kategori serupa serta Pemeran Wanita Terbaik pada Lumière Awards.
Keluarga Bélier yang tuna rungu, mengandalkan Paula untuk berkomunikasi dengan orang lain. Perempuan berusia 16 tahun itu tidak tuna rungu, dan menjadi harapan keluarga untuk menjalankan usaha pertanian keluarga. Suatu hari di kelas musik, Paula baru menyadari punya suara bagus untuk bernyanyi.
Guru musik di sekolahnya mendorong Paula untuk mengikuti kontes bernyanyi di Radio France di Paris. Paula yang tengah beranjak dewasa bimbang. Harus meninggalkan keluarganya bukanlah pilihan yang mudah.
Festival Sinema Prancis yang berlangsung 3-6 Desember 2015 menghadirkan tiga program, yakni Panorama, Fokus dan Kompetisi Film Pendek. Program Panorama menyajikan berbagai film Prancis terbaru dari berbagai genre, seperti drama, komedi, aksi, dan animasi.
Film Dheepan yang meraih penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes, membuka festival. Kemudian ada film lain dari program Panorama, diantaranya Les Nouvelle Aventures d’Aladin (The New Adventures of Aladin) karya Arthur Benzaquen, Taj Mahal karya sutradara Nicolas Saada, Le Petit Prince (The Little Prince) karya sutradara Mark Osborne, dan La Famille Bélier (The Bélier Family) karya sutradara Eric Lartigau.
Program Fokus didedikasikan bagi kolaborasi sinematografi Prancis dan Indonesia melalui lima film, yakni Sang Penari, Laut Bercermin, Berbagi Suami, The Photograph, dan Garuda Power The Spirit Within. Adapun program Kompetisi Film Pendek menampilkan delapan film yang berhasil lolos sebagai finalis tahun ini. Diantaranya berjudul Bid & Run karya Gugun Ekalaya, Iblis Jalanan karya Salman Farizi, Iman karya Nurul Ibrahim, Return to Sender karya Vera Lestafa, dan Sandekala karya Amriy Ramadhan.
Pemenang akan diumumkan 6 Desember saat penutupan Festival Sinema Prancis 2015. Ke delapan finalis akan mendapatkan telepon genggam, dan pemenang utama akan mendapatkan tiket perjalanan ke Prancis yang dipersembahkan oleh Air France.
ANWAR SISWADI