TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis grup band Nidji menyambut baik ditutupnya 22 situs musik ilegal oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Ini baru langkah awal, perjuangan kami masih panjang. Saya, sebagai musisi, mendukung penuh semua tindakan yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta ASIRI atas pemblokiran situs ini,” ujar vokalis grup band Nidji, Giring Ganesha, di kantor Kementerian, Jakarta, Senin, 23 November 2015.
Giring mengatakan butuh revolusi mental agar penikmat musik mau memilih cara yang legal dalam menikmati musik. Menurut dia, dengan membeli dan mengunggah lagu secara legal, itu juga akan membantu musikus lokal untuk semakin berkembang. “Kami percaya bahwa fan (Nidjiholic) akan selalu membeli DVD yang asli,” kata Giring.
Giring mengaku kondisi industri musik di Indonesia semakin menurun. Selama ini, Giring dan kawan-kawan sesama musikus bertahan hanya mengandalkan layanan penjualan musik online resmi. “Selama ini kami bertahan dari iTunes serta layanan streaming resmi dan legal saja,” tuturnya.
Satu lagi yang membuat mereka bertahan, kata Giring, adalah semangat para penggemar yang menginginkan mereka tetap berkarya. “Fan masih menginginkan kami berkarya. Itulah yang membuat Nidji bertahan selama ini,” ucapnya.
Pagi tadi, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan penutupan akses 22 situs yang melanggar hak cipta atas karya musik. Direktur Jenderal Aplikasi dan Telematika Bambang Heru Tjahjono mengatakan pemblokiran itu berdasarkan pengaduan dari Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri).
“Penutupan tersebut atas tindak lanjut dari permintaan Kementerian Hukum dan HAM melalui surat nomor HKI.7. HM.01.05-264 tertanggal 15 Oktober 2015 perihal rekomendasi penutupan konten dan hak akses pengguna pelanggaran hak cipta,” ujar Bambang, Senin, 23 November 2015.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meminta para penyelenggara jasa Internet untuk melakukan pemblokiran terhadap 22 situs tersebut pada 12 November 2015. “Pemblokiran tersebut diharapkan dapat segera dilakukan oleh semua penyelenggara jasa Internet untuk menghindari kerugian yang lebih besar,” kata Bambang.
Giring sendiri mengaku selama ini belum pernah berkunjung ke situs-situs tersebut. “Tapi, denger-denger, dari album pertama, ada sekitar puluhan lagu Nidji di situs tersebut,” tutur Giring.
ARIEF HIDAYAT