Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seni Grafis Indonesia Terseok-seok di Kancah Dunia  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Salah satu karya grafis pada pameran tunggal seni cetak grafis Moel Soenarko dengan tema Aku Dan Dunia di Galeri STDI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4). TEMPO/Prima Mulia
Salah satu karya grafis pada pameran tunggal seni cetak grafis Moel Soenarko dengan tema Aku Dan Dunia di Galeri STDI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua sosok manusia, yang satu berbaju merah dan satunya berbaju gelap, berdampingan. Seolah saling berkaca, salah satu sosok itu menjadi bayangan atas sosok yang lain. Bedanya, sosok yang menjadi bayangan bukan memunculkan wajah yang sama, melainkan seluruh tubuhnya dibebat koran dan diikat dengan tali. Keduanya sama-sama meletakkan tangan kanannya di dada. Pewarnaan yang gelap memunculkan sisi kelam dari lukisan grafis itu. Sedangkan gumpalan-gumpalan awan putih berarak di atas kepala mereka.

“Yang menarik, teknik grafisnya sempurna. Dia pakai teknik etsa (etching) dan berwarna,” kata salah satu juri Kompetisi Internasional Trienale Seni Grafis Indonesia 2015, Syahrizal Pahlevi, saat dihubungi Tempo melalui telepon seluler, Ahad, 8 November 2015.

Karya seni grafis yang disanjung Syahrizal itu adalah karya seniman grafis asal India, Jayanta Naskar, yang menjadi pemenang kompetisi Indonesia yang pertama kali digelar berskala internasional. Empat kompetisi sebelumnya diadakan untuk tingkat nasional. Dan karya yang diberi judul Reinvention of Myself itu menyisihkan 29 finalis lain. Selain dari Indonesia dan India, para finalis berasal dari Australia, Argentina, Kanada, Italia, Puerto Rico, Thailand, dan Turki. Karya-karya pemanang yang diumumkan pada 13 Oktober 2015 lalu di Jakarta itu kini tengah dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta pada 6-14 November 2015.

Teknik etsa, menurut Syahrizal, jarang dipakai seniman grafis Indonesia. Teknik itu menggunakan pelat tembaga, baja, atau seng sebagai media klise. Sedangkan klise dibuat dengan larutan nitrat yang mempunyai sifat korosif terhadap tembaga. “Seniman grafis Indonesia kebanyakan masih pakai teknik cukil kayu. Lebih murah, mudah, dan tidak perlu dicetak,” kata Syahrizal, yang juga seorang pegrafis.

Masih bisa dihitung dengan jari yang menggunakan teknik etsa. Begitu juga teknik lithografi, yang biasa digunakan seniman grafis di Bandung. Karena itu, teknik yang dipakai seniman Indonesia kurang variatif. Meskipun dari 355 karya yang dikirim 198 pegrafis yang mendaftar dari 21 negara, hanya seperempatnya yang berasal dari luar negeri. Dengan kata lain, pegrafis Indonesia jauh mendominasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tapi untuk tampil dalam kompetisi dunia, pegrafis Indonesia belum siap,” kata Syahrizal.

Namun, paling tidak, Indonesia masih patut berbangga hati. Hal itu lantaran seorang pegrafisnya, Muhlis Lugis, mampu duduk di peringkat ketiga. Peringkat kedua dipegang pegrafis asal Thailand, Puritip Suriyapratapan, yang menggunakan teknik litografi untuk karyanya yang berjudul Our Whole Life Searching.

Karya Muhlis itu mengangkat judul Addiction, yang dinilai sudah terlalu umum bagi Syahrizal. Teknik yang dipakai pun cukil kayu. Namun yang menarik adalah gagasannya yang dinilai kreatif. Pada karya berukuran 55 x 72 sentimeter itu, Muchlis menampakkan grafis sosok gemuk yang tengah berbaring dengan satu kaki ditopangkan pada lutut kaki lainnya. Kedua tangannya sibuk memegang gadget. Saking kecanduannya, kepala yang notabene berisi otak untuk berpikir pun diubahnya menjadi sebuah tangan yang tengah memegang gadget pula.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Pameran Terbaru Seniman AD Pirous Masih Berlangsung di Rumahnya

2 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Pameran Terbaru Seniman AD Pirous Masih Berlangsung di Rumahnya

Tanpa karya lukisan, menurut Jorghi pada pameran itu juga ditampilkan karya seni grafis AD Pirous sebelum bergabung di Decenta.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Perum Damri Buka Lowongan Kerja sebagai Staf Desain Grafis untuk lulusan S1

13 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Perum Damri Buka Lowongan Kerja sebagai Staf Desain Grafis untuk lulusan S1

Perum Damri membuka lowongan kerja sebagai staf desain grafis. Pendaftaran berlangsung hingga Senin, 8 April 2024.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

44 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

49 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

52 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.