TEMPO.CO, Mountain View - Tak selamanya dunia teknologi informasi hanya diisi kaum Adam. Sejumlah perempuan cemerlang kini telah mengambil kursi-kursi penting di sana, termasuk di Google, perusahaan terbesar dan terpopuler di Silicon Valley. Salah satu yang terkenal adalah Jen Fitzpatrick, Wakil Presiden untuk Lokal Peta Google dan salah satu perempuan insinyur pertama di perusahaan itu. Sarjana ilmu komputer dari Stanford University ini sudah 16 tahun bekerja di Google dan lima tahun terakhir dia menangani peta, Google Map.
Ada pula perempuan Indonesia di sana. Namanya Amanda Surya. Pada Selasa siang pekan lalu, Amanda bergabung bersama kami yang sedang bersiap-siap untuk makan siang di Big Table Cafe, kafetaria besar di gedung 1900 di Googleplex, komplek perkantoran Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. Kafetaria yang bisa menampung ratusan orang ini berada di komplek gedung para petinggi Google berkantor.
Baca juga:
Di tengah keriuhan para Googler, sebutan untuk pegawai Google, yang sedang makan siang, Amanda dan sejumlah Indo Googler, komunitas Googler dari Indonesia, berbincang-bincang dengan kami. Amanda tampil kasual dengan kamisol hitam dan blazer. "Silahkan ambil makan siang," katanya ramah.
Menurut Amanda, tempat ini memang ramai pada jam makan siang. Orang-orang lalu-lalang mengambil makanan atau mengembalikan wadah yang kosong ke dapur. Di sini semuanya swalayan. Anda pilih dan ambil sendiri makanan yang tersedia di beberapa gerai, tapi juga mengembalikan sendiri nampan dan piringnya ke sebuah rak di dekat dapur. Pilihannya banyak, dari makanan Meksiko hingga Jepang, dari makanan Barat hingga vegetarian.
Amanda lahir dan besar di Jakarta. Dia sudah delapan tahun meniti karir di Google. Analis di Nest, anak usaha Alphabet, perusahaan induk Google, itu sebelumnya sempat bekerja di perusahaan besar seperti AT&T dan Bank of America. Di Google dia sudah terlibat dalam berbagai proyek penting, termasuk Google Apps, Google TV, dan YouTube serta terlibat dalam Women Techmaker, program global untuk perempuan dalam teknologi.
Menurut Amanda, Google memberikan banyak fasilitas yang memungkinkan perempuan yang berkeluarga seperti dia pun dapat meniti karir dengan baik. Selain makanan dan minuman yang serba gratis, perusahaan ini juga menyediakan fasilitas olahraga, ruang bagi perawatan bayi dan berbagai cuti di saat melahirkan dan mwrawat bayi. "Sangat mudah untuk tetap bugar dan memusatkan perhatian dalam bekerja," kata perempuan yang masih mengantongi paspor Indonesia ini.
IWANK