Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratu Denmark Nonton Wayang Kulit 'HC Andersen' Ala Jawa  

image-gnews
Ratu Denmark Margrethe II saat mengunjungi Museum Wayang di Kota Tua, Jakarta, 22 Oktober 2015. Kedatangan ratu tersebut untuk menyaksikan pegelaran wayang yang didalangi oleh Ki Purbo Asmoro dengan mengangkat lakon Si Itik Buruk Rupa yang ditulis oleh penulis ternama Denmark HC Andersen. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Ratu Denmark Margrethe II saat mengunjungi Museum Wayang di Kota Tua, Jakarta, 22 Oktober 2015. Kedatangan ratu tersebut untuk menyaksikan pegelaran wayang yang didalangi oleh Ki Purbo Asmoro dengan mengangkat lakon Si Itik Buruk Rupa yang ditulis oleh penulis ternama Denmark HC Andersen. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di sela-sela kunjungannya di Indonesia, Ratu Denmark Margrethe II menyempatkan diri menonton pertunjukan wayang kulit di Museum Wayang, di kawasan Kota Tua, Jakarta pada Kamis sore, 22 Oktober 2015. Ratu Margrethe II menyaksikan pertunjukan wayang berjudul Sukrasana Manusia Sejati yang dibawakan oleh Dalang Ki Purbo Asmoro .

Ratu Margrethe II datang menumpangi mobil limosin, didampingi Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Para penabuh gending dan ki Purbo Asmoro berdiri di panggung menyambut sang Ratu yang langsung duduk di kursi terdepan. Pagelaran wayang ini dihadiri sekitar 50 undangan. Sang Ratu tampak menyimak cerita yang disampaikan dalam bahasa Jawa dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Kitsie Emerson, perempuan asal Michigan, Amerika Serikat.

Ki Purbo Asmoro langsung memainkan cerita yang berkisah tentang dua saudara Bambang Sumantri, seorang ksatria dan adiknya Sukrasana yang sakti, suka menolong tapi punya tubuh buruk rupa dan menakutkan. Bambang Sumantri pergi mengabdi pada rajanya, Raja Arjuna Sasrabahu. Bambang Sumantri keberatan adiknya selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi karena malu berwujud seperti itu. ”Pergilah kamu, aku tidak mau terus diikuti,” ujar Bambang Sumantri. Semula Sukrasana enggan pergi, namun dia mengikuti kakaknya dari kejauhan.

Hingga suatu ketika Bambang Sumantri diperintahkan rajanya  melamarkan Dewi Citrawati dan bertanding dengan ratusan raja. Dia juga diminta memindahkan taman Sriwedari di Kahyangan sebagai permintaan Dewi Citrawati. Hal ini bisa terlaksana berkat kesaktian Sumantri yang dibantu sang adik. Sayangnya, sang adik akhirnya tewas di tangan  Bambang Sumantri.

Cerita ini hampir menyerupai kisah yang dibuat oleh pengarang dongeng anak-anak, Hans Christian Andersen, tentang kisah Si Itik Buruk Rupa. Dalam cerita HC Andersen, seekor itik berbulu hitam selalu ditolak dan dimusuhi saudara dan lingkungannya. Namun akhirnya dia menyadari dia bukan itik namun  seekor angsa dan menemukan kawanannya. Rupanya selama ini dia berada di lingkungan yang berbeda.

Ki Purbo Asmoro menceritakan semula disodori naskah ini oleh pihak Kedutaan Denmark dua minggu lalu, dan diminta untuk mencari cerita yang mempunyai benang merah yang serupa. ”Dari ribuan cerita wayang, ya cerita Sukrasana dan Bambang Sumantri ini, sama-sama buruk rupa tapi penolong dan baik hati,” ujar Ki Purbo usai pementasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Moral cerita yang ingin disampaikan, kata dalang yang sudah melanglang ke berbagai negara manca ini, bahwa jangan melihat seseorang hanya dari tampilan luar. ”Meskipun seseorang dikodratkan buruk rupa tapi tidak boleh diremehkan,” ujar dalang asal Solo ini.

Ki Purbo mengaku cukup tertantang karena membawakan cerita dari lakon Sumantri Ngenger ini dalam waktu hanya 20 menit. Dia harus memadatkan cerita tapi tetap menarik dengan teknik, iringan gending yang pas pula. Dia mengatakan sudah membuat plotnya  sebelumnya tapi menerapkan teknik dan gending iringannya hanya satu jam sebelum pertunjukan.

Usai pertunjukan, Sang Ratu yang mengenakan rok berwarna hijau toska motif bunga dan topi warna senada langsung menyalami sang Dalang dengan ramah. Susi Pudjiastuti pun, kata Ki Purbo sempat mengatakan terkesan dengan cerita dan ketrampilan mendalang Ki Purbo Asmoro. Ratu sempat berada di salah satu ruangan di Museum Wayang dan mendapatkan kenang-kenangan wayang golek.

Ratu Margrethe II juga dijadwalkan melakukan beberapa kegiatan mengunjungsi salah satu ruang publik terpadu ramah anak di Cideng, Jakarta Pusat, mencicipi kulier Indonesia-Denmark dan melakukan kunjungan ke Yogyakarta. Beliau dan Pangeran Henrik akan bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubawono X.

DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Pedalangan dan Pewayangan di Yogyakarta, Jumat, 19 November 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.


Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Pementasan wayang potehi di Klenteng Sin Tek Bio dalam perayaan Dewa Bumi Hok Tek Ceng Sin, Minggu, 20 Januari 2019 (TEMPO/Bram Setiawan)
Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.


Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Sejumlah artis Ibu Kota dari Partai NasDem berfoto bersama sebelum mendaftarkan diri menjadi bakal calon legislatif (caleg) di kantor KPU, Jakarta, Senin, 16 Juli 2018. NasDem mengajukan 20.391 calon anggota legislatif, mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga DPD, di antaranya artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Addies Adelia, dan Krisna Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.


Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ketua Umum Partai Nasdem dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara penutupan pekan orientasi calon legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada Senin, 3 September 2018.  TEMPO/Dewi Nurita
Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.


Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa yang dihadiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.


Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memotong tumpeng saat menghadiri pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.


Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Dalang Ki Purbo Asmoro mengajarkan siswa memainkan wayang kulit di Jakarta Intercultural School (JIS) Elementary, Jakarta, 2 November 2017. Tempo/Ilham Fikri
Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.


Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Wayang kulit karakter Gatotkaca hadir di serial Star Trek: Discovery. (Star Trek: Discovery)
Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.


PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

Dua orang seniman berlakon sebagai Petruk dan Gareng dalam pertunjukan kesenian wayang orang yang berjudul Jayabaya Mukswa di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta (31/3). TEMPO/ Nita Dian
PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.


Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Penari Wayang Orang mementaskan Pentas Opera Ramayana pada acara Bakdan Neng Solo di Benteng Vantenburg, Solo, Jawa Tengah, 28 Juni 2017. Pentas tersebut digelar sebagai promosi kota sekaligus diharapkan dapat memberikan hiburan bagi pemudik maupun warga yang berlibur di Kota Solo saat lebaran 2017. ANTARA FOTO
Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.