Seru, Ketika Happy Salma Nikah Siri, dan Olga Lydia...

Editor

Saroh mutaya

Happy Salma. TEMPO/Nurdiansah
Happy Salma. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Wagiyem mencuci dan memeras baju di panggung tengah, “Soal remes-meremes, inyong ahlinya. Lah wong inyong tukang cuci,” kata Wagiyem dengan logat Jawa ngapak. Wagiyem lalu bercerita tentang suaminya yang pergi ke Jakarta dan tak ada kabarnya selama 10 tahun terakhir. Renata hanya memeluk Teddy Bear, karena suaminya jarang pulang. Liza Syasya menelepon suami sirinya yang tak kunjung menepati janji memproduksi album perdananya.

Di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat dan Sabtu malam lalu, Wagiyem, Renata, dan Liza Syasya menceritakan kisah mereka dalam lakon monolog #3 Perempuanku: Bukan Bunga, Bukan Lelaki. Mereka tiga perempuan berbeda kelas sosial, korban poligami seorang lelaki mantan preman pasar yang menjadi anggota parlemen di Jakarta.

Lelaki ini dikenal dengan nama Wagiyo oleh Wagiyem dan W. Tirto Hadikusumo bagi Renata, perempuan kota. Sedangkan Liza Syasya, penyanyi dangdut Pantura, yang pintar bergoyangm,  mengenalnya sebagai Om Wio. Korupsi yang dilakukan lelaki itu menjadi benang merah dalam lakon monolog ini.

Baca juga:
Bulan Darah,  28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja
Jokowi Pakai Topi Gaul 62, Mau Tiru Gaya Rappe J-Flow?


Lakon ini merupakan monolog pertama yang disutradarai Rangga Riantiarno dari Teater Koma. Menurut Rangga, persiapan monolog ini hanya tiga bulan dengan empat kali latihan, lengkap dengan semua pemeran dan pendukung. Panggung dalam lakon ini dibagi menjadi empat. Dewa Budjana sebagai musikus pengiring lakon ini menempati panggung atas bersama timnya. Panggung bawah dibagi menjadi tiga. Kiri untuk Renata, tengah untuk Wagiyem, dan kanan untuk Liza Syasya.

Kesulitan monolog ini terletak pada pembabakan dan giliran monolog. Untuk menyiasatinya, kata-kata terakhir pada monolog satu karakter menjadi kode bagi karakter lain untuk melanjutkan monolog kisah mereka menyebutkan “kata kunci” seperti goyang, gemes, dan kata-kata lainnya.

Baca juga:  Kasus Muncikari  Artis ke Jaksa:  Dari 80 Wanita, AS Termahal

Penulis naskah Putu Fajar Arcana mengkritik korupsi dan budaya patriarki lewat naskah lakon ini. “Hampir pada setiap kasus korupsi, perempuan turut serta menjadi korban.,” kata dia seusai pementasan. Sejak awal, Arcana tahu bahwa tokoh Wagiyem akan diberikan kepada Inayah Wahid.








Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.


Mau Nonton Panembahan Reso? Ini Daftar Harga Tiketnya

14 Januari 2020

Aktor Whani Darmawan dan Sha Ine Febrianti berlatih untuk pementasan Panembahan Reso di Ciputra Artpreneur pada Sabtu-Minggu, 25-26 Januari 2020. TEMPO | Dian Yuliastuti
Mau Nonton Panembahan Reso? Ini Daftar Harga Tiketnya

Pertunjukan teater Panembahan Reso akan menyapa penikmat seni pertunjukan pada 25 - 26 Januari 2020 mendatang di Ciputra Artpreuneur Jakarta.


Panembahan Reso Karya Rendra Dipentaskan Lagi, Kali Ini Tiga Jam

14 Januari 2020

Poster pertunjukan Panembahan Reso di Ciputra Artpreneur pada Sabtu - Minggu, 25 - 26 Januari 2020.
Panembahan Reso Karya Rendra Dipentaskan Lagi, Kali Ini Tiga Jam

Naskah Panembahan Reso karya almarhum W. S Rendra ini pernah dipentaskan dalam pertunjukan teater selama enam jam pada 1986 silam.


Teater Pandora #MempermainkanRuang: Ide, Karya, dan Gerakan

2 Desember 2019

Kiki Narendra dan Putri Ayudya dalam #Memainkanruang
Teater Pandora #MempermainkanRuang: Ide, Karya, dan Gerakan

Teater Pandora melakukan gerilya dan eksplorasi ruang-ruang asing; tempat-tempat yang masih tidak umum untuk pementasan teater di Jakarta seperti bar, kedai kopi, dan akan mengambil alih kamar-kamar hotel!