TEMPO.CO, Jakarta - Joshua Matulessy alias JFlow, 35 tahun, tak ingin sekadar tampil saat diundang mengisi acara Indonesia Hype di Museumsuferfest Frankfurt, Jerman, pada akhir Agustus lalu.
”Saya minta kebebasan untuk tampil dengan cara saya,” ujar rapper kondang itu, dua pekan lalu.
Cara yang dimaksud pria berdarah Maluku ini adalah menampilkan kesenian Indonesia yang seru, muda, dan kekinian. JFlow memperkuatnya dengan membawa disk jockey dan menyewa layar LED berukuran 6 x 3 meter.
Permintaan itu disetujui, tapi sayang anggaran tidak mencukupi. Akhirnya, ”Saya minta izin mengumpulkan dana sendiri dibantu teman-teman,” katanya.
Maka, selama tiga hari, JFlow pun menggebrak acara yang terkait dengan Frankfurt Book Fair 2015 itu. Penampilan JFlow dan seniman-seniman lain pun dipuji media setempat. Salah satunya FAZ (media terbesar Frankfurt).
JFlow, yang sempat mendadak jadi master of ceremony, menyempatkan diri berbicara dengan penonton lokal menggunakan bahasa gaul Jerman yang ia pelajari secara kilat selama 12 jam. Hasilnya mengesankan. Sambutan penonton positif.
Bahkan ada seorang ibu asal Indonesia bersuamikan orang Jepang dan lama tinggal di Jerman yang mengaku anaknya ingin membeli album JFlow. Padahal selama ini sang anak selalu menolak kalau diajak menonton kesenian Indonesia. ”Buat saya, that is mission accomplished!” tutur JFlow senang.
MAJALAH TEMPO