TEMPO.CO, Los Angeles - Pemilik dan pencipta merek Apple, mendiang Steve Jobs, akan digambarkan sebagai seorang teknokrat berhati monster, yang tidak bernurani dan kejam. Gambaran tersebut bakal muncul dalam dua film yang akan diputar di sejumlah bioskop dalam waktu yang berdekatan.
Kedua film itu akan mengungkap sisi gelap di balik segala sanjungan dan keberhasilan Jobs membangun kerajaan teknologi hingga menjadi perusahaan Amerika Serikat terbesar di dunia. Munculnya film ini kebetulan bertepatan dengan peringatan empat tahun kematian Jobs.
Baca juga:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Kenalkan, Putri Gayatri, 15 tahun, Wakili Indonesia di PBB
Jobs meninggal dunia empat tahun lalu pada usia 56 tahun karena sakit kanker. Dia adalah orang yang bertanggung jawab menciptakan iPhone, iPad, dan iPod, serta menjadi sanjungan banyak orang sehingga dikatakan lebih mengutamakan produk mereknya ketimbang keluarganya sendiri.
Seperti yang dilansir Daily Mail pada 18 September 2015, dua film tentang kisah hidup Steve Jobs yang bakal terbit itu akan menyajikan perspektif berbeda yang jarang diketahui publik.
Film pertama, arahan Danny Boyle (direktur koreografi pembukaan Olimpiade London 2012), dibintangi Michael Fassbender dan Kate Winslet yang bakal memasuki panggung November nanti. Ia menagambarkan Jobs sebagai seorang egoistik, tidak berhati nurani, yang menikam sahabatnya sendiri dari belakang untuk mencapai keuntungan.
Yang paling buruk, Jobs digambarkan sebagai pria yang enggan mengakui putrinya sebagai anak. Putrinya itu hasil hubungan dengan pacar sekampusnya dulu. Meski kasusnya dibawa ke pengadilan dan setelah tes DNA, terbukti Jobs ayah dari anak perempuan itu. Tapi, Jobs hanya memberi nafkah US$ 500 sebulan sedangkan perusahaannya bernilai US$ 200 juta ketika itu.
Simak Juga
Gadis ABG Selundupkan Barang Haram, Begini Caranya
Pabrik Semen Dibangun di Rembang, Begini Ramalan Mbah Rono
Film ini mendapat perhatian dari Steve Wozniak, mitra Jobs pertama di Apple, yang berakhir sebagai korban. Wozniak menyaksikan bagaimana Jobs enggan berbagi nama dengan Wozniak sebagai pencipta dan pendiri Apple. Wozniak belakangan mengetahui bahwa Jobs telah menjual game komputer hasil ciptaan Wozniak kepada produsen Jepang dengan harga US$ 7.000. Namun, Jobs mengaku kepada Wozniak game itu dijual US$ 700 saja.
Gambaran yang lebih brutal bakal muncul dalam film kedua berjudul 'Steve Jobs: The Man In The Machine'. Film itu berdasarkan wawancara terhadap teman Jobs, termasuk mantan pacar yang ditinggalkannya. Film ini mengambarkan bagaimana Jobs, sejak awal berdirinya Apple pada era tujuh puluhan, sudah bersikap kejam dan keras kepada teman dan karyawan sendiri.
Hubungan teman yang datang bekerja dengannya di Apple musnah karena mereka dipaksa oleh Jobs bekerja tanpa henti sebagaimana dirinya. Film itu nanti akan mengambarkan bagaimana Jobs menjadi seorang yang kebal hukum karena perusahaannya berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Amerika Serikat.
Setiap tindakan hukum ke atasnya akan meruntuhkan kekaisaran yang telah dibangun itu sekaligus meruntuhkan ekonomi Amerika. Hanya waktu yang akan menentukan sejauh mana gambaran ini akan diterima dengan terbuka oleh para pengikut setia Jobs, yang memandangnya sebagai orang suci yang mengubah gaya hidup manusia di abad ini.
DAILY MAIL | YON DEMA
HOROR TOL CIPALI
TOL MAUT CIPALI: Insiden Jumat Nahas, 6 Orang Meregang Nyawa
TOL MAUT CIPALI: Renggut Nyawa, dari Manusia hingga Sapi
MISTERI TOL CIPALI: 3 Bulan Beroperasi, 30 Nyawa Melayang