TEMPO.CO , Jakarta - Juru bicara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Nurul Arifin, menolak berbicara ihwal kunjungan rombongan DPR pada awal September lalu yang sempat menjumpai Donald Trump.
"Kan tadi sudah ada di press conference," katanya melalui wawancara telepon pada Senin, 14 September 2015.
Ketika ditanya mengenai kunjungan Setya Novanto dan kawan-kawan ke konferensi pers Trump, Nurul juga enggan berkomentar. Hal ini, menurut dia, sudah clear melalui konferensi pers yang digelar Fadli Zon pada Sabtu pagi, 12 September 2015. "Tadi sudah dijelaskan kan? Saya rasa saya tidak perlu berkomentar lagi," katanya.
Lebih lanjut pemeran tokoh Kirana dalam film Naga Bonar ini mengatakan tidak ingin ada spekulasi lagi mengenai kunjungan tersebut. Dengan adanya konferensi pers dari Fadli, ia merasa hal itu sudah cukup. "Saya tidak mau memberikan ruang untuk spekulasi," ucapnya.
Kunjungan Ketua DPR Setya Novanto bersama anggotanya ke konferensi pers Donald Trump memang menuai kontroversi. Banyak pihak menilai hal ini telah menyalahi kode etik. Hasilnya, Setya Novanto dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
Menurut Fadli, dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 14 September 2015, ia dan rekan-rekan yang berangkat ke konferensi tersebut tidak keberatan bila dilaporkan ke MKD selama prosesnya dilakukan secara transparan.
Kunjungan ke konferensi pers Trump ditengarai untuk membicarakan soal investasi Trump di Indonesia. Investasi ini merupakan kerja sama antara Trump dan pengusaha Hary Tanoesoedibjo.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI