TEMPO.CO, Jakarta - Jazz Pantai yang dihelat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu malam, 12 September 2015, menghadirkan nuansa lebih lengkap. Mulai musik tradisional, romantisme 1980-an, hingga lagu zaman kini.
Jazz Pantai yang digelar kali keempat ini didukung dengan panggung raksasa berukuran 30 x 14 meter di tepi Pantai Boom. Sound system berkekuatan 200 ribu megawatt dipasang untuk mengalahkan suara angin kencang dari arah laut.
Acara yang dimulai pukul 19.00 itu diawali dengan penampilan 20 penari gandrung Banyuwangi. Penari-penari membawakan tarian jejer gandrung dengan diiringi gamelan Banyuwangi. Setelah itu, penonton disuguhi Jazz Shalawat yang dimainkan kolosal oleh seratus penabuh rebana.
Shena Malsiana menggebrak perdana panggung Jazz Pantai dengan lagu berjudul Rehana. Finalis X Factor Indonesia musim pertama itu mengaransemen lagu daerah Banyuwangi tahun 1990-an tersebut menjadi lebih jazzy.
Penyanyi 23 tahun ini membawakan delapan lagu, di antaranya Realy Love You, Eaa, Maafkan Aku, Bang Toyib, dan Cinta. Di tangan Shena, lagu-lagu remake itu dinyanyikan dengan konsep berbeda. Lagu Bang Toyib, misalnya. Shena menjadikan lagu grup band Wali itu menjadi lebih jazzy.
Berbeda dengan Shena yang rancak, Marcell Siahaan, yang mendapat giliran kedua, tampil dengan lagu-lagu bertempo lambat. Dia memanjakan telinga generasi muda dengan lagu-lagu yang pernah hit pada 2003, di antaranya Jangan Pernah Berubah, Firasat, dan Takkan Terganti.
Musikus kelahiran Bandung 37 tahun lalu ini hanya membawakan satu lagu dari album keenamnya, Jadi Milikku. Lagu berjudul Cinta Mati itu masih berkutat soal cinta dan pengorbanan. Namun peraih Anugerah Planet Muzik dalam kategori Best Male Performance ini menyanggah bahwa tema cinta tak melulu hanya untuk pasangan. “Semoga kita bisa memberikan cinta dan pengorbanan terhadap Tanah Air ini,” kata aktor dalam film Andai Ia Tahu yang dirilis 2002 tersebut.
Penampil berikutnya adalah penyanyi Citra Scholastika. Penyanyi yang melejit berkat ajang Indonesian Idol musim keenam ini menyanyikan Aku Pasti Bisa, Doremi, Galau, Sadis, dan Menghujam Jantungku.
Penonton semakin asyik diajak bergoyang saat eks vokalis Dewa, Once Mekel, tampil di urutan keempat. Penyanyi bernama asli Elfonda Mekel ini menyanyikan lagu Dewa, seperti Cemburu dan Separuh Nafasku, serta lagu-lagu dari single dan album solonya, seperti Anggun, Aku Cinta Kamu Apa Adanya, serta Dealova.
Setelah dihibur dengan lagu-lagu masa kini, Vina Panduwinata menutup Jazz Pantai dengan hit era 1980-an. Tampil tanpa alas kaki, Vina membawa larut penonton dengan lagu perdananya: Biru. Berturut-turut, dia mengajak penonton bernostalgia dengan lagu Di Dadaku, September Ceria, Dia, Surat Cinta, dan Aku Makin Cinta.
Secara keseluruhan, Jazz Pantai memang tidak sepenuhnya menghadirkan musik jazz sebagaimana semestinya. Beberapa penyanyi yang dihadirkan, yakni Marcell, Once, dan Vina Panduwinata, adalah penyanyi berlatar pop. Bahkan, dalam konferensi pers yang berlangsung di Pendapa Kabupaten pada Sabtu sore kemarin, Vina menyatakan keheranannya kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Awalnya, saya bingung, kenapa event jazz kok saya yang diundang. Padahal saya kan penyanyi pop,” tutur Vina.
Bupati Azwar Anas pun menjawab, konsep acara tersebut memang mencampurkan antara jazz dan pop. “Agar penonton yang belum kenal jazz murni tetap bisa menikmati pertunjukan musik,” katanya.
IKA NINGTYAS