TEMPO.CO , Jakarta:Erasmus Documentary Film Festival (ErasmusDocFest) yang keempat akan diselenggarakan tahun ini, pada 6-13 September mendatang. Dalam ajang ini, sebanyak 39 film dokumenter akan diputar secara gratis di tiga lokasi di Jakarta, yaitu Pusat Kebudayaan Erasmus Huis, Paviliun 28 di Kebayoran Baru, dan Art Cinema Institut Kesenian Jakarta.
"Dalam festival ini saya ingin memperlihatkan bahwa dokumenter sebenarnya bisa menghibur, dalam artian bisa membuat penonton senang hingga tegang," ujar Orlow Seunke, Festival Director ErasmusDocFest, dalam konferensi pers di Erasmus Huis, 25 Agustus 2015.
Seunke menyebutkan bahwa festival film ini akan dibagi menjadi enam program, yakni Music, Xtra, Dicovery, Focus on Indonesia, Focus on Film, dan Fringe Event.
Program Music, akan menampilkan delapan film tentang musik. Sejumlah film dokumenter yang menceritakan konser atau perjalanan karir sejumlah bintang musik seperti B.B. King, Bjork, Rolling Stones, James Brown, John Lennon, Metallica, dan lainnya.
Tak hanya dari musik, perjalanan sejumlah tokoh dan bintang dari industri film pun ikut ditampilkan dalam sepuluh film dokumenter. Beberapa di antaranya adalah Love, Marilyn tentang dunia gemerlap sekaligus tragedi di kehidupan Marilyn Monroe aktor ikonik Marlon Brando dalam An Actor Named Desire, hingga cerita mengenai dua sutradara terkemuka, Roman Polanski dan Woody Allen.
Enam film dokumenter yang menghibur dengan 'rasa' berbeda, ditampilkan lewat program Xtra. Salah satunya misalnya Before the Last Curtain Falls, tentang kelompok drag queen berusia senja yang menggelar pertunjukan perpisahan. Ditampilkan pula Of Men and War, peraih penghargaan Terbaik pada festival film dokumenter berskala besar, International Documentary Film Festival Amsterdam pada tahun lalu.
Program Focus on Indonesia akan menampilkan Indonesia dari mata sineas film dokumenter, yang sebagian besar berasal dari luar negeri. Salah satunya adalah film bisu dari tahun 1929, Mahamoelia, yang pemutarannya akan diiringi secara langsung oleh Trinity Youth Symphony Orchestra.
Sementara itu, program Discovery menampilkan film yang mengambil satu tema khusus yang pembuatannya banyak menghabiskan waktu bertahun-tahun.
Dalam Fringe Events, lima sineas dokumenter internasional terkemuka akan dihadirkan untuk berbicara mengenai pengalamannya. Mereka adalah Iikka Vehkalahti, Don Edkins, Valentin Thurn, Laurent Becue-Renard, dan Leonard Retel Helmrich.
RATNANING ASIH