Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peristiwa 1965, Penyintas, dan Anak Wiji Thukul  

image-gnews
Putra korban penculikan Wiji Thukul, Fajar Merah, menyanyikan sebuah lagu dalam album Prison Songs bersama Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran, seusai memberikan keterangan kepada awak media, di Goethe House, Jakarta, 21 Agustus 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Putra korban penculikan Wiji Thukul, Fajar Merah, menyanyikan sebuah lagu dalam album Prison Songs bersama Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran, seusai memberikan keterangan kepada awak media, di Goethe House, Jakarta, 21 Agustus 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan penonton memenuhi auditorium Goethe Haus yang sedang menggelar pentasNyanyian untuk Penyintas” pada Jumat malam, 21 Agustus 2015. Penonton membeludak melebihi kapasitas ruangan. Sebab, pergelaran ini menghadirkan beberapa seniman, musikus, dan grup band yang sedang naik daun di kalangan anak muda.

Acara ini merupakan puncak rangkaian 50 tahun peringatan tragedi kemanusiaan 1965 yang digelar Koalisi untuk Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran (KPKK), yang beranggotakan 51 organisasi. Dalam pergelaran ini, hadir para seniman yang terlibat menyanyikan lagu-lagu dalam album tersebut. Mereka adalah Dadang Pranoto—gitaris Navicula dan Dialog Dini Hari, Jerinx—penggebuk drum grup band Superman Is Dead, Kupit dan Angga—anggota Nosstress, Banda Naira, Fajar Merah—anak Wiji Thukul, Made Mawut, Rio Sidik, Fendy Rizk, dan Bogi Prasetyo.

Acara ini dibuka dengan peluncuran album dan buku Prison Song: Nyanyian yang Dibungkam, disusul penampilan Fajar Merah. Album ini berisi enam lagu yang sering dinyanyikan para tahanan politik selama dipenjara. Para musikus muda ini mengaransemen dan menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan gaya mereka sendiri.

Kehadiran para musikus yang sedang naik daun ini menjadi daya tarik penonton yang kebanyakan anak muda dan para aktivis pegiat hak asasi manusia. Padahal acara-acara yang digelar terkait dengan isu-isu politik biasanya hanya dipenuhi para aktivis. “Datang karena ingin lihat Jerinx, juga supaya tahu sejarah yang pernah terjadi saat itu. Apalagi saya, kan, lahir pada 1990-an,” ujar Syaiful, seorang penggemar Jerinx.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ruangan yang berkapasitas sekitar 200-300 tempat duduk di Goethe Haus ini penuh sesak, bahkan penonton memenuhi tangga di kiri dan kanan kursi. Para penonton rela berdiri demi menyaksikan musikus kesukaan mereka. Kendati demikian, mereka menonton dengan tertib mengikuti arahan panitia. Banyak juga aktivis yang menonton pergelaran ini. Hadir juga bekas tahanan politik, korban tragedi kemanusiaan yang telah berusia senja.

Pergelaran ini dibuka dengan penampilan paduan suara Dialita dari keluarga penyintas, dilanjutkan dengan para musikus yang menyanyikan enam lagu dalam album tersebut. Pentas diakhiri dengan musikalisasi puisi Wiji Thukul oleh Fajar Merah dan sepupunya. Di sela-sela penampilan para musikus, diputarkan pula proses wawancara kepada para mantan tahanan politik tentang lagu-lagu yang pernah mereka nyanyikan itu.

DIAN YULIASTUTI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

51 hari lalu

Raharja Waluya Jati. ICW
Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.


Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

10 Februari 2024

Fitri Nganthi Wani (kanan), anak penyair dan aktivis HAM Wiji Thukul bersama seniman dan budayawan Yogyakarta, Butet Kertaredjasa (kiri) hadir di Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

Wani tampil membacakan salah satu puisi karya sang ayah, Wiji Thukul di gelaran kampanye terakhir Ganjar-Mahfud.


Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

13 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto saat menerima dukungan dari Nelayan di Kertanegara 4, Jakarta, Jumat, 12 Januari 2023. Nelayan yang tergabung dalam Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumuing Raka pada Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

TKN menyatakan penyebutan Prabowo Subianto sebagai penculik aktivis 1998 sebagai tindak pidana pemilu.


Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

23 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menggunakan pakaian adat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat menggunakan pakaian adat Madura tiba untuk menjalani debat perdana calon wakil presiden untuk pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023. Debat cawapres kali ini mengangkat tema soal ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

Ganjar Pranowo belum bisa memastikan apakah akan menandatangani kontrak politik soal pelanggaran HAM 1998.


60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

27 Agustus 2023

Aktivis reformasi yang juga Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid membawakan lagu saat menghadiri peringatan 60 tahun penyair Wiji Thukul di Galeri Nasional, Jakarta, Sabtu, 26 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

Wiji Thukul menemukan api bagi simbol perlawanan melalui kalimat-kalimat yang menjadi roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa melawan rezim otoritarianisme.


Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Jefri Nichol saat ditemui di Kemang Village XXI Jakarta, Senin 16 Desember 2019. TEMPO | Chitra Paramaesti
Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.


Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

7 Januari 2023

Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo
Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

Serangan jantung seperti yang dialami istri Wiji Thukul karena aliran darah ke jantung sangat berkurang. Apa penyebab silent killer ini?


Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo
Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.


Jokowi Janji Cari Wiji Thukul, Sahabat Dekat Wiji Thukul-Sipon: Ketika Jadi Presiden Lupa Semua

7 Januari 2023

Sipon. Istimewa
Jokowi Janji Cari Wiji Thukul, Sahabat Dekat Wiji Thukul-Sipon: Ketika Jadi Presiden Lupa Semua

Setelah Wiji Thukul hilang, Sipon tak tinggal diam. Ia mencari suaminya sampai Komnas HAM, bertemu para menteri, dan medapatkan janji Jokowi. Kesehatannya menjadi taruhannya.


Adik Wiji Thukul Sebut Sipon Bukan Sekadar Istri Aktivis

7 Januari 2023

Sipon. Istimewa
Adik Wiji Thukul Sebut Sipon Bukan Sekadar Istri Aktivis

Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul, menyebut Sipon bukan sekadar istri aktivis, melainkan aktivis itu sendiri.