TEMPO.CO, Jakarta - Kamila hadir di tengah kemarau pemain biola di Indonesia. Trio violinis cantik itu terdiri atas Achdwikalani Natasha Achjuman (Ana), Mia Ismi Halida, dan Achdinanti Victoria Achjuman (Ava). Berwajah rupawan, mahir menggesek dawai biola, plus bisa berolah vokal. Sebuah perpaduan yang sempurna.
Beberapa bulan terakhir, Kamila kebanjiran permintaan pentas. Mereka membawakan sejumlah lagu, antara lain Cintaku karya Eros Djarot, Barakallah (Maher Zain), dan Aku Wanita (Reza Artamevia).
Nama Kamila pertama kali dicetuskan oleh Ava. Sesaat setelah ketiganya membentuk grup, ia minta setiap personel mengusulkan dua nama. Setelah menyampaikan permintaan tersebut, Ava sempat terlelap dan bermimpi bertemu seorang wanita bernama Kamila. Rupanya, nama ini begitu membekas. Nama Kamila terus hinggap di benak Ava. Akhirnya, ia pun menyampaikan hal itu kepada Ana dan Mia.
“Padahal waktu itu belum tahu arti Kamila apa. Pas dicari, ternyata artinya kesempurnaan,” kata Ava, seperti ditulis Koran Tempo Minggu, 16 Agustus 2015. Ana dan Mia langsung sreg. Tanpa banyak diskusi, ketiganya sepakat nama Kamila digunakan sebagai nama grup mereka. Trio violinis Kamila resmi hadir di khazanah musik Indonesia pada Maret 2015. “Harapannya, sih, supaya bisa seperti namanya,” ujar Mia.
Mereka berencana membuat mini album. Pertimbangannya, jika membuat satu album, biasanya tidak didengarkan semua oleh penggemarnya. Sekarang, Kamila menargetkan mengumpulkan 4-5 lagu, dan sudah beres 3 lagu. Mereka menargetkan menyelesaikan lima lagu sebelum tahun berganti.
“Untungnya, aku sama Ana satu rumah sejak kecil. Jadi, gampang banget buat kumpul, tinggal minta Mia datang,” ujar Ava sambil tertawa. Ana dan Ava memang kakak-adik. Sedangkan Mia sudah cukup lama mengenal Ava dan sering berkolaborasi dalam beberapa proyek musik. Sama-sama pemain biola, juga bisa tarik suara, proses latihan pun menjadi mengasyikkan.
Faktor lain yang membuat Kamila kian solid adalah mereka sudah saling mengenal karakter dan permainan satu sama lain. “Mencari orang yang bisa main biola dan bisa menyanyi itu cukup susah,” kata Ava yang mengisi suara alto di Kamila. Sebelum bermain bareng di Kamila, Ava dan Mia lebih dulu tergabung dalam sebuah proyek tiga violinis yang digawangi KLA Project.
Merasa cocok dengan konsep tersebut, begitu proyek itu rampung, Ava dan Mia tertarik untuk membentuk grup pemain biola. Akhirnya, Ana bersedia bergabung setelah dirinya memastikan bisa membagi waktu antara bermain musik dan menekuni bidang engineering yang selama ini ia tekuni. ”Dari dulu, aku udah diminta Ava, tapi aku takut enggak bisa berkomitmen karena bekerja,” kata Ana, yang menjadikan Hendri Lamiri sebagai pemain biola favoritnya.
Kamila tak memungkiri asumsi yang melekatkan mereka dengan imej cantik dan seksi. Meski begitu, ketiganya berkukuh ingin menonjolkan kemampuan bermusik dibandingkan dengan urusan penampilan. “Dandan cantik harus, tapi kami enggak ambil seksinya, lebih ke anggun, elegan, dan misterius,” ujar Ava.
AISHA SHAIDRA