TEMPO.CO , Cape Town - Setelah pembunuhan brutal terhadap seekor singa Afrika yang bernama Cecil, nasib hewan langka yang berisiko diburu tersebut kini mendapat sorotan luas. Salah satunya dari Pangeran Harry, yang telah berupaya melindungi hewan di seluruh Afrika Selatan. Seperti mengutip Closer Online, 11 Agustus, adik Pangeran William ini bekerja sama dengan lembaga inisiatif anti-perburuan negara.
Pangeran Harry dikatakan telah bekerja pada patroli malam di Kruger Park dengan unit tentara Afrika Selatan dalam upaya menghentikan pemburu yang membunuh hewan langka dan terancam punah.
Lajang 30 tahun itu baru saja mendarat di negara tersebut pekan lalu, tapi dikatakan sudah dipaksa menghadapi tiga pemburu liar yang membunuh hewan di cagar alam Kruger Park.
Harry dikatakan telah melepaskan satu tembakan yang mengakibatkan seorang pemburu terluka.
Pensiunan Mayor Jenderal Johan Jooste--bos Harry sementara dia bekerja di Afrika Selatan--mengatakan pada Minggu, 9 Agustus 2015, seperti dilansir Closer Online, operasi militer sangat penting bagi kelangsungan hidup spesies langka dan perlakukan para pemburu di daerah.
"Ini adalah deklarasi perang Afrika Selatan melawan penjahat asing bersenjata. Kami mengambil perang untuk bandit bersenjata dan kami berupaya untuk menang," kata Jooste.
Sementara itu, seorang konservasionis Afrika Selatan, Peter Chadwick, mengatakan kepada International Business Times bahwa ia sangat mendukung aksi Pangeran Harry bersama kelompok anti-perburuan liar.
"Ini adalah perang yang sesungguhnya. Saya mengetahui keterlibatan Pangeran Harry dengan kelompok anti-pemburu di Kruger dan saya tahu bahwa di sana mereka tidak sedang bersenang-senang atau bermain," ujarnya.
Selama waktunya bekerja di militer, Pangeran Harry juga telah melakukan tur di Afganistan sebanyak dua kali dan menghabiskan waktu sebentar untuk bekerja di Australia.
MECHOS DE LAROCHA | CLOSER ONLINE