Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kartika Affandi Melukis Bersama Perempuan Pelukis  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Pelukis Kartika Affandi (kanan) mengajarkan anak-anak cara melukis tanpa menggunakan kuas saat pembukaan Festival seni anak di Taman Budaya Yogyakarta,  (2/11). Festival ini berlangsung dari tanggal 2 hingga 10 November 2008. FOTO ANTARA/Noveradika
Pelukis Kartika Affandi (kanan) mengajarkan anak-anak cara melukis tanpa menggunakan kuas saat pembukaan Festival seni anak di Taman Budaya Yogyakarta, (2/11). Festival ini berlangsung dari tanggal 2 hingga 10 November 2008. FOTO ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kartika Affandi, puteri perupa maestro Affandi dengan sabar memandu seorang pelukis perempuan muda. Mereka mengabadikan bunga kecombrang di atas kanvas. Ahad pagi, 9 Agustus 2015, Kartika menerima pelukis-pelukis muda dari banyak daerah di Omahe Kartika Affandi, Pakem, Sleman.

Omahe Kartika merupakan rumah sekaligus tempat memajang karya Kartika. Pelukis yang datang hari itu di antaranya berasal dari Jakarta dan Yogyakarta. “Pelukis-pelukis muda saat ini banyak yang nggak terbiasa melukis on the spot. Mereka kerap memilih di ruangan atau mengandalkan komputer,” kata Kartika.

Pelukis itu datang ke rumah Kartika sebagai persiapan menjelang pameran seni bertajuk Women Lead Art Exhibitoon by Female Artist di Dusun Village Inn, Yogyakarta, 22 Agustus-22 September 2015. Sebelum pameran digelar, mereka menyaksikan Kartika melukis secara on the spot di rumah Kartika. Mereka juga berkeliling ke galeri, yang menyajikan lukisan maupun patung karya Kartika. Setidaknya ada 30 lukisan dan 10 patung yang dipajang di galeri dengan luas satu hektare.

Kartika, 81 tahun tampak bugar. Ia mengajak tamunya berkeliling ke kamarnya. Di atas kasurnya terdapat lukisan bugil Kartika. Ruangan istirahat Kartika pernuh ornamen berwarna warni. Di antaranya baju-baju lebar motif bunga berwarna warni, topi, dan tas. Aneka bunga, yang diambil dari kebun rumah Kartika memenuhi bath-up kamar mandi itu.

Selain berkeliling ke ruangan pribadi, Kartika mengajak tamu-tamunya menikmati sajian makanan ala ndeso. Sambal khas Sunda berbahan dasar kelopak bunga kecombrang dan lalapan terancam ia hidangkan untuk tamunya.

Kartika mengatakan terus mendorong pelukis perempuan untuk menghasilkan karya seni berkualitas, yang bisa disimpan di galeri miliknya. Omahe Kartika selama ini juga difungsikan untuk menyimpan karya-karya seni khusus perupa perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sana terdapat sebuah lukisan karya tiga perupa perempuan berjudul Dialog Sunyi. Lukisan itu berupa tiga kuda dengan bentuk dan warna yang berbeda. Ini merupakan lukisan karya Dyan Anggraini, Lucia Hartini, dan Wara Anindyah. Ada pula karya para perupa perempuan sahabat Kartika, termasuk seniman asal Belanda dan Jepang.

Satu di antara pengkonsep Women Lead Art Exhibition By Female Artist, Paul Amron Yuwono, menyatakan acara di Jogja Village Inn akan dibuka oleh produser film Nia Dinata.  Sedangkan, Kartika menjadi tamu kehormatan pada pameran itu. Kartika akan melukis on the spot di satu hari pada satu bulan acara itu dihelat.

Acara ini melibatkan 11 seniman dari Indonesia dan Latvia. Seniman dari Latvia yang akan berpameran adalah Irina Spakova. Irina akan memamerkan lukisan berseri berjudul Protected. “Kami memberi ruang untuk pelukis perempuan tampil dalam acara ini,” kata Paul.

Acara ini diproduseri oleh Iris Gallery. Pameran lukisan itu juga akan dibuka dengan penampilan tari Roro Mendut oleh koreografer Dwi Windarti. Ada juga pertunjukan kolosal Keluarga Pencak Silat  Nusantara Muntilan, yang kebanyakan perempuan.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.