TEMPO.CO, Jakarta - Kugiran rock God Bless mengungkapkan keprihatinannya terhadap industri musik Tanah Air. Kugiran yang diperkuat Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bas), Abadi Soesman, dan Fajar Satritama (drum) sedih menyaksikan peran industri musik yang semakin melemah, Sabtu, 8 Agustus 2015. "Industri musik sekarang lagi parah. Kita bisa lihat sekarang jarang ada toko CD. Satu per satu label juga sudah gulung tikar," ujar Achmad Albar atau yang akrab disapa Iyek, setelah konser di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta, pada malam tadi.
Menurut Iyek, kondisi itu disebabkan oleh peran teknologi yang sudah semakin maju, sehingga orang tak perlu lagi datang membeli album untuk menikmati karya para musikus. Karena itu industri musik harus membuat strategi baru untuk mengimbangi perkembangan teknologi itu. "Ini sudah zamannya," ungkap pria berambut kribo itu.
Abadi Soesman mengungkapkan bahwa karya adalah satu-satunya yang menyelamatkan musikus dari kepunahan. Untuk menunjukkan eksistensinya, God Bless setelah menggelar konser yang bertajuk Panggung Sandiwara akan kembali masuk studio melanjutkan penggarapan album.
God Bless berharap generasi muda bisa lebih mencintai musik rock. "Mereka ini para generasi rock berpotensi yang tidak hanya bisa seperti God Bless, bahkan bisa melebihi God Bless," ujar Iyek menunjuk Eet Sjahranie, Husein Alatas, Maria Calista, Candil, dan Astrid Lea yang ikut meramaikan konser God Bless tadi malam.
LUHUR TRI PAMBUDI