TEMPO.CO, Bandung - Gabungan Artis dan Seniman Sunda (GASS) menggelar kegiatan Kampung Gass 2 “Coklat Kita Gasspoll” sebagai aksi galang dana dan solidaritas bagi para seniman yang membutuhkan.
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2015 ini bertempat di lapangan dan gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) serta melibatkan ratusan artis dan seniman Sunda, di antaranya Gigi, Melly Goeslaw, Smash, Tulus, Rosa, Sule, dan banyak lainnya.
“Kegiatan ini adalah kegiatan amal yang kami lakukan untuk membantu para seniman yang membutuhkan. Selain berkesenian, kami juga membantu daerah yang terkena bencana, seperti Sinabung, Kelud, dan lainnya. Pokoknya kegiatan ini adalah kegiatan amal tentang kepedulian akan sesama,” ujar Melly Goeslaw, Ketua 1 GASS, saat ditemui dalam konferensi pers, Jumat, 7 Agustus 2015.
Menurut Melly, Kampung GASS yang diselenggarakan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini dipilih untuk membangkitkan kembali rasa cinta Tanah Air melalui musik saat industri musik Indonesia mati suri saat ini.
Kegiatan GASS ini adalah konser amal kedua setelah sebelumnya digelar pada 10 Maret 2010. Pada gelaran pertama, konser itu menghadirkan 200 artis dan seniman yang bertepatan dengan ulang tahun Kota Bandung ke 200.
Dana 250 juta yang terkumpul saat itu digunakan GASS bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuat rumah tahan gempa di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung, juga untuk seniman yang membutuhkan.
“Ini kegiatan kedua yang kami lakukan. Sebenarnya kami ingin rutin setiap tahun, tapi karena kendala waktu, baru terlaksana lagi di tahun ini yang berjarak lima tahun dari sebelumnya. Tapi semangat yang kami bawa masih semangat untuk membantu,” ujar Melly.
Arman Maulana selaku Ketua 2 GASS mengatakan bahwa semua artis dan seniman yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini tidak mendapatkan bayaran. Meski demikian, para panitia penyelenggara, atau biasa disebut Gegedug, tetap memiliki kriteria tersendiri untuk para artis dan seniman yang akan mengisi kegiatan tersebut, yaitu mau tidak dibayar dan berkualitas.
DWI RENJANI