Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

REVIEW: Ant-Man, Pertaruhan Marvel yang Berhasil (Lagi)

image-gnews
Michael Douglas dan Catherine Zeta Jones berpose bersama anak-anaknya, Carys Zeta Douglas (kiri), serta Dylan Micheal Douglas dalam premier film Ant-Man di London, 8 Juli 2015. Vianney Le Caer/Invision/AP
Michael Douglas dan Catherine Zeta Jones berpose bersama anak-anaknya, Carys Zeta Douglas (kiri), serta Dylan Micheal Douglas dalam premier film Ant-Man di London, 8 Juli 2015. Vianney Le Caer/Invision/AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Scott Lang (Paul Rudd) merasa frustasi. Gara-gara sempat menjadi narapidana, tak ada satu pun tempat kerja mau menerimannya. Alih-alih perusahaan besar, gerai fast food pun menolak lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) itu. Padahal, dia menanggung tunjangan putrinya, Cassie.

Putus asa, Scott kembali ke profesi awalnya sebagai pencuri. Targetnya, rumah milik ilmuwan jenius dan miliarder Hank Pym (Michael Douglas). Namun, apa yang ia temukan di sana bukanlah emas, uang, maupun perhiasan melainkan sebuah kostum merah-hitam ala-ala Kesatria Baja Hitam.

Meski tak sesuai harapan, Scott membawa pulang kostum itu dan dicobanya. Scott kaget, kostum itu membuatnya mengecil. Dalam kondisi mini, hal-hal kecil pun menjadi berbahaya baginya. Air keran menjadi tsunami, vaccum cleaner jadi tornado. Scott pontang-panting, kelabakan menghadapi 'hal kecil' itu meski akhirnya ia normal juga.

Belakangan, Scott baru tahu bahwa Hank Pym memang sengaja membiarkan kostum itu dicuri. Tujuannya, agar Scott terbiasa sebelum mengemban tugas lebih besar, menghancurkan teknologi serupa milik Darren Cross (Corey Stoll) yang berniat menjualnya ke perusahaan militer. Diimingi bantuan membayar tunjangan Cassie, Scott menerima tugas tersebut dan menggantikan Hank sebagai superhero mini, Ant-Man.

Ant-Man adalah karya terbaru Marvel Studios yang terkenal lewat film-film superheronya seperti Iron Man, Captain America, dan tentu saja Avengers. Disutradarai oleh Peyton Reed (Yes Man, Bring It On), Ant-Man menjadi epilog dari fase kedua kisah superhero Marvel pasca puncaknya: Avengers Age of Ultron.

Ant-Man sesungguhnya bukan sekedar epilog, tetapi juga proyek pertaruhan Marvel usai Guardians of The Galaxy tahun lalu di mana awalnya sama-sama tak terkenal. Tetapi, tantangan Ant-Man lebih berat dibanding Guardians karena nama dan kemampuannya tak menjual. Sulit membayangkan hal super dari pahlawan bernama dan berukuran semut.

Kenyataannya, pertaruhan Marvel berbuah manis. Kerja pontang-panting merevisi skenario dan menata ulang produksi akibat ditinggal sutradara sebelumnya, Edgar Wright (Shaun of The Dead), menghasilkan film yang menghibur, menyentuh, dan memanjakan mata untuk berbagai kalangan. Bahkan, tak sedikit menyebut film ini salah satu yang terbaik dari Marvel.

Ant-Man menghibur karena ceritanya ringan dan mudah dinikmati. Humor mengalir dengan lancar, masuk ke berbagai bagian cerita dengan pas. Beberapa memang agak slapstick, tapi tak sedikit pula humor yang cerdas lewat celetukan-celetukan Scott yang sarkastik atau teman-temannya yaitu Dave, Kurt, dan Luis yang tengil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun unsur Ant-Man yang menyentuh berasal dari plot father-daughter yang dimiliki dua tokoh utama, Hank dan Scott. Kisah Scott yang berjuang untuk bisa dekat dengan Cassie digarap dengan sepenuh hati. Penonton bisa merasakan betap Scott mencintai anaknya dan memperjuangkan apapun untuk bisa bersamanya. Cintanya pada Cassie bahkan menyelamatkannya dari bahaya-bahaya di dunia mini.

Sementara Scott berjuang untuk bisa dekat dengan Cassie, Hank berjuang untuk memperbaiki hubungan dengan putrinya, Hope (Evangeline Lilly), yang sesungguhnya berambisi jadi Ant-Man. Peyton menggambarkan dengan apik dinamika hubungan Hank dan Hope. Hank mati-matian mencegah Hope menjadi Ant-Man karena ia tahu Hope bergerak dengan dasar dendam dan emosi kepada dirinya. Dengan emosi, Hank memandang Hope akan gegabah selama misi sabotase Darren Cross.

Sementara itu, bagian memanjakan mata jelas datang dari visualisasinya. Ant-Man menonjolkan visualisasi macro cinematography yang memberikan perspektif baru kepada penonton seperti apa dunia mini itu. Segala hal yang selama ini terlihat biasa jadi terlihat luar biasa ketika diambil dari sudut pandang semut. Peyton sampai mengandalkan satu unit kamera dengan lensa makro sendiri untuk mendapatkan visualisasi ini.

Terlepas dari segala kelebihannya, Ant-Man memiliki kekurangan di sisi antagonis. Ya, penyakit lama Marvel. Tokoh Darren Cross yang terlihat ambisius, pemarah, dan bajingan sepanjang film diakhiri kisahnya secara antiklimaks. Padahal, pengembangan karakternya lumayan bagus sejak awal film.

Terakhir, pasang mata dan telinga baik-baik dari awal hingga akhir kredit film. Ciri khas Marvel. menebar banyak benih untuk film mereka berikutnya mulai dari Spider-Man hingga Captain America Civil War. Akhir kredit pun memberikan cuplikan adegan pertengahan film Captain America Civil War di mana Ant-Man akan menjadi salah satu tokohnya.

ISTMAN MP

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

20 jam lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

2 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

3 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

6 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

8 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

9 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

10 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

11 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

12 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

13 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.