TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Monty Tiwa mengatakan bahwa proses casting film Lamaran tidak sulit. Saat itu, hampir semua aktor dan aktris memenuhi kriterianya, kecuali Reza Nangin.
Dalam film ini, Reza diberikan salah satu peran inti yang akan disandingkan dengan Acha Septriasa. Namun, Reza adalah orang yang paling diragukan Monty untuk memerankan tokoh Aan, pria Sunda yang lugu.
Monty telah lebih dulu melihat penampilan Reza lewat Cameo Project, akun YouTube yang digarap oleh Reza dan teman-temannya. Menurut Monty, pria yang pernah membintangi film Cinta Tapi Beda itu sangat mencerminkan anak muda Jakarta masa kini. Ditambah lagi dengan tato di kedua lengannya, Reza sangat berkebalikan dengan karakter Aan. Jadi, Monty tidak yakin Reza dapat memerankan Aan.
"Awalnya saya nggak yakin. Dia (Reza) itu gayanya sangat tidak Aan. Tampangnya memang polos tapi tato-tato itu agak mengganggu saya," ujar Monty kepada Tempo usai pemutaran perdana film Lamaran di XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.
Butuh waktu berpekan-pekan membuat Monty yakin untuk menyerahkan tokoh Aan kepada Reza. Sutradara kelahiran Jakarta, 38 tahun lalu, itu musti berdiskusi dengan Sunil Samtani sebagai produser dari rumah produksi Rafi Film. Selain itu, Acha Septriasa sendiri yang merekomendasikan Reza kepada Monty karena Acha pernah bermain bersama Reza di film televisi pada 2012.
"Akhirnya saya coba pakai Reza, walaupun ketidakyakinan itu masih ada," tutur penulis skenario film Denias itu.
Reza pun akhirnya mendapatkan peran Aan. Untuk menutupi tato-tatonya, Reza terpaksa memakai baju berlengan panjang.
Walhasil, Monty sadar keputusannya memberi kepercayaan kepada Reza tidak salah. Monty terang-terangan mengakui bahwa pendapatnya soal Reza salah sejak hari pertama syuting.
"Hari pertama, scene pertama, saya lihat versi Aan yang dimainkan Reza persis dengan keinginan saya, bahkan lebih bagus," pungkasnya.
LUHUR PAMBUDI