TEMPO.CO, Yogyakarta - Nama Maryati tak banyak dikenal di kancah seni rupa Indonesia. Tapi gara-gara gaya lukisannya yang naif, maestro pelukis Indonesia, Affandi, mengaku iri dengan karyanya. "Coba bayangkan, dia sudah tua kok masih bisa melukis seperti anak-anak," kata Affandi mengomentari karya Maryati di suatu hari pada 1975.
Maryati adalah perempuan kelahiran Bogor pada 1916. Ia buta huruf dan tak pernah mengenyam pendidikan formal. Pada usia belasan tahun, ia pernah belajar menulis dan membaca pada Affandi. Belakangan, di antara murid-muridnya, Affandi memilih Maryati sebagai istri. Mereka menikah pada 1933. Maryati meninggal di Yogyakarta, 25 Mei 1991, setahun setelah Affandi tiada.
Berita Kasus Angeline
ANGELINE DIBUNUH: Uji Darah Tuntas, Siapa Tersangka Baru?
ANGELINE DIBUNUH: Polisi Kantongi Nama Tersangka Baru
Kini, 23 karya Maryati dipertontonkan dalam pameran Affandi Live! di Museum @Lippo Mall, Yogyakarta. Dalam pameran yang berlangsung 7 Juni-31 Desember itu, juga dipajang 25 lukisan karya Affandi. "Pameran ini dimaksudkan untuk menghadirkan karya Affandi pada masyarakat Yogyakarta," ucap kuraton sekaligus Direktur Museum @Lippo Mall, Amir Sidharta, pada Tempo melalui surat elektronik, pekan lalu.
Dalam catatan kuratorial pameran tertulis dalam masyarakat seni rupa yang didominasi laki-laki, sejarah kerap hanya menceritakan tentang perupa laki-laki. Sedangkan istrinya cenderung terlupakan. Dalam perjalanan awal Affandi keliling dunia, Maryati selalu mendampingi. Meski tak pernah menganggap dirinya seorang perupa, ia menggambar obyek menarik yang dikagumi.
Pada pameran itu terlihat sejumlah karyanya. Di antaranya sekumpulan gedung yang mirip tempat peribadatan dan Candi Borobudur yang dikelilingi rumah-rumah ibadah beberapa agama. Ada juga lukisan yang menggambarkan rumah dan seisinya: seseorang tidur di ranjang, meja dan kursi makan, serta lemari dan rak berisi gelas serta botol. Semuanya dilukis dalam gaya naif, seperti sindiran Affandi.
Berita Menarik
Wah, Miyabi Ingin Berkencan dengan Presiden Filipina
Misteri Akseyna: Dibunuh dan Telepon yang Dipegang Teman
Maryati tak hanya melukis. Ia juga menyulam. Dalam salah satu sulamannya, tampak ia sedang menggambarkan pohon-pohon rindang dengan latar belakang gedung bertingkat. Ia juga menyulam "lukisan" bergambar sebuah jalan yang membelah hutan kecil dengan rumah-rumah penduduk di dalamnya.
Semua itu, gambar pada lukisan dan sulamannya, dibuat dalam gaya naif. "Saya sendiri yang dianggap pintar melukis saja suruh melukis seperti dia kembali lugu jelas enggak bisa," tutur Affandi suatu hari.
Maryati tak pernah menganggap dirinya seorang perupa. Toh, ia telah memilih bentuk kesenirupaannya sendiri.
ANANG ZAKARIA
Berita Menarik
Wah, Miyabi Ingin Berkencan dengan Presiden Filipina
Kecelakaan Taksi Vs Ninja, Pengendara Terpancing Emosinya
Penembakan Tunisia, Pria Ini Jadi Tameng Pasangannya