Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bersih Kampung Sekaligus Ubah Persepsi Buruk Art Street

image-gnews
Seorang pengendara motor melintas di depan sebuah lukisan mural pesan masyarakat gerakan pemilu bersih, di Taman Ria, Senayan, Jakarta (31/3). Pesan mural tersebut merupakan sindiran juga peringatan bagi para calon legislatif dalam strateginya saat pemilu.        TEMPO/Imam Sukamto
Seorang pengendara motor melintas di depan sebuah lukisan mural pesan masyarakat gerakan pemilu bersih, di Taman Ria, Senayan, Jakarta (31/3). Pesan mural tersebut merupakan sindiran juga peringatan bagi para calon legislatif dalam strateginya saat pemilu. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -Sekelompok seniman street art melakukan kegiatan bersih kampung , terutama pada tembok atau dinding rumah waga. .Tak hanya membersihkan dinding dari coretan dan tempelan poster atau iklan yang ditempel sembarangan.

Kegiatan ini mereka sebut Merti Kampung, untuk mengupayakan  perubahan persepsi buruk terhadap seni jalanan. Kegiatan sekaligus menjadi sentilan bagi promosi komersial yang bertaburan menghias setiap sudut kota. “Ruang-ruang itu milik publik jadi jangan seenaknya diisi untuk iklan saja,” kata Pegiat Forum Street Art Yogyakarta Muhammad Sigit Nurcahyo, Sabtu, 20 Juni 2015, pecan lalu.

Salah satu bentuk kegiatan Merti Kampung adalah membersihkan dinding luar rumah warga yang kotor oleh coretan atau tempelan poster dan iklan. Berikutnya, tembok-tembok itu mereka gambari dengan karya milik seniman jalanan. “Sebelumnya kami minta izin dulu sama yang punya rumah,” katanya.

Selain menjadi sarana menyampaikan pesan, bagi para seniman, dinding-dinding itu ibarat ruang pameran. Tak jarang dari sinilah, karya mereka mendapat apresiasi publik. Karya Sigit berjudul Solidaritas untuk Bali Tolak Reklamasi misalnya, bergambar seorang perempuan penari Bali. karya itu kini menjadi gambar untuk perangko Austria.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sejarahnya, seni jalanan memang menjadi ekspresi protes dari kelompok masyarakat yang tersisihkan secara sosial dan politik. Mereka membuat coretan tulisan (grafiti) dan gambar lewat teknik mural atau stensil di tempat publik untuk menyampaikan pesan.

Sayangnya, di dalam negeri karya seni jalanan masih dipandang sebelah mata. Sekalipun di Yogyakarta, kota yang selama ini dikenal sebagai gudang seni dan budaya di Indonesia. Dua tahun lalu, seorang remaja berusia belasan tahun dijatuhi kurungan tujuh hari gara-gara menulis “Jogja Ora Didol” di sebuah bangunan di Pojok Beteng Wetan.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Foto udara aktivitas revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.  Revitalisasi TIM sempat mengundang polemik, namun Jakpro menyatakan sudah mengakomodir masukan dari seniman untuk merancang ulang proyek revitalisasi TIM di Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.


Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Serikat pekerja industri media dan kreatif Sindikasi saat menyampaikan pendapat di hari Buruh Sedunia di Silang Monas, Jakarta. TEMPO | Alfan Noor
Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.


Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Etza Meisyara melakukan performance musik di acara pembukaan pameran tunggalnya di Ville De La Rochelle Prancis. (Dok.Etza)
Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.


Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Aktivis Ratna Sarumpaet mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. Ratna Sarumpaet, tersangka penyebaran berita bohong atau <i>hoax</i> tentang penganiayaan dirinya, resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya hingga 20 hari. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.


Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Mike musikus punk Marjinal seusai jumpa media tentang acara The People's Summit on Alternative Development di Denpasar, Sabtu, 6 Oktober 2018. (TEMPO/BRAM SETIAWAN)
Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.


Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman mural The Popo kritik Gubernur DKI Jakarta soal penanganan Kali Item melalui mural (Instagram)
Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural


Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Naufal Abshar, pelukis mural yang terkenal dengan serial 'Hahaha' untuk melakukan kritik sosial. Leonardi
Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.


Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Dokus Piramida Dugong. Foto: Yayasan Terumbu Rupa
Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka


Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo menggelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti di Gedung Tempo, 21 September 2017. TEMPO/Juli Hantoro
Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.


Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Tisna Sanjaya melakukan performance art mendukung KPK. BISNIS.COM
Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.