TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menyambangi Indonesia pada 6 Mei 1995, Bon Jovi kini akan kembali menggelar konser di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 11 September 2015.
Band yang terbentuk pada 1983 itu terus berkibar dalam belantika musik dunia. Wendi Putranto, Redaktur Eksekutif Rolling Stone Indonesia, mengakui bahwa Bon Jovi adalah band yang tidak mati digerus zaman. "Bon Jovi adalah band yang lolos dari pembunuhan aliran musik," ujar Wendi kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.
Menurut dia, saat industri musik mendapat serangan dari grunge pada 1990-an, seperti yang terjadi pada Nirvana, serta Britpop tahun 1995, antara lain Blur dan Oasis, Bon Jovi masih terus berkarya di jalur musiknya dan tidak kehilangan pendengar. Begitu juga ketika aliran nu metal mendominasi beberapa band pada 2000-an, seperti Korn dan Linkin Park.
Wendi mengatakan band yang tenar dengan lagu You Give Love a Bad Name dan Bed of Roses itu adalah band yang disiplin dan pekerja keras. Hingga kini, Bon Jovi telah menghasilkan 12 album dan menggelar lebih dari 2.900 pertunjukan.
Bon Jovi juga dijuluki raja konser dengan pendapatan konser berada di posisi ketiga setelah The Rolling Stones dan Madonna. "Gue akui, Jon itu orang yang baik. Dia bukan tipe rock star yang suka mabuk. Mereka tetap fokus berkarya," ujarnya.
Selanjutnya: Bon Jovi Versus Metallica