TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Gilang Ramadhan akan membangun museum alat tabuh tradisional di Bali untuk melestarikan kekayaan alat tetabuhan Indonesia dan meregenerasi peminat alat musik itu.
"Saya lagi merealisasikan rencana membangun museum alat tetabuhan di Bali dan meregenerasi peminatnya. Saya ingin melestarikan semua alat tetabuhan yang ada negara ini," ujarnya di Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2015.
Ia berharap nanti, dengan adanya museum alat tetabuhan ini, tidak ada budaya atau seni tetabuhan asli Indonesia yang diklaim negara lain.
Ia yakin keberadaan museum alat tetabuhan asli Indonesia akan memberikan efek semakin dikenalnya budaya negeri ini oleh masyarakat dalam negeri maupun mancanegara.
"Saya pilih lokasi di Bali karena infrastruktur dan turisnya sudah jadi, jadi efek dominonya bisa macam-macam," katanya.
Gilang kini sedang sibuk berkeliling daerah-daerah di Indonesia untuk mengumpulkan alat musik tabuh.
Pada Juli 2015, ia akan menggelar pentas dengan memainkan alat musik tabuh di Seminyak, Bali, bagi anak-anak. Dengan begitu, anak-anak bisa mengenal alat-alat tersebut. Seusai pementasan, alat tabuh tersebut akan dipajang di museum yang didirikan Gilang.
"Dipasanglah tetabuhan itu di museum setelah dimainkan di acara Juli nanti. Kegiatan itu bagian kecilnya sebelum merealisasi bagian yang besarnya, yakni museum," ujarnya.
ANTARA