TEMPO.CO, Jakarta - Galeri Nasional dan Organisasi Seni Rupa Kontemporer Ruang Rupa kembali menyelenggarakan Festival video dua tahunan, OK Video, Indonesia Media Art Festival 2015. Festival yang sudah terselenggara untuk ketujuh kalinya ini akan "menghidupkan" lagi suasana pemerintahan era Presiden Soeharto, dengan tema "Orde Baru".
“Isu sosial-politik Orde Baru sebagai poros festival, tetapi fokusnya bagaimana politik teknologi media yang dikuasai dan digunakan rezim ini untuk membangun persepsi publik,” ujar Direktur Artistik OK Video, Mahardika Yudha, seusai konferensi pers, di Galeri Nasional Indonesia, Selasa, 9 Juni 2015.
Festival ini akan diselenggarakan pada 14 Juni-28 Juni mendatang di Galeri Nasional. Mahardika juga mengatakan para seniman akan memamerkan kreativitas mereka terkait dengan kondisi media yang menjadi alat bagi negara untuk membangun persepsi dan menyelesaikan persoalan.
“Harapannya bisa melahirkan kembali perspektif baru untuk melihat kembali sejarah yang terkuak,” ujar Mahardka. “Beragam versi arsip sejarah yang dulu tersimpan kini terbuka dan dapat diakses serta dimaknai ulang oleh masyarakat.”
Festival ini diikuti 73 seniman dari 21 negara dari Eropa Barat, Eropa Timur, Asia, dan Afrika. Selain itu, akan dipamerkan 12 karya yang lolos seleksi Open Submission. Festival kali ini akan akan diperluas skalanya menjadi festival Indonesia dari yang semula festival tingkat Jakarta. Festival kali ini akan memperluas karya yang bersifat instalatif atau multi-kanal, bebunyian, rekayasa digital, seni berbasis Internet, dan karya lain yang berbasis teknologi media.
Baca Juga:
Festival ini, kata dia, akan dimeriahkan dengan pertunjukan multimedia Bequit, Brisik, AstoneA, dan Racun Kota. Ada pula pertunjukan multimedia, simposium, lokakarya, dan diskusi. Mahardika menyebutkan beberapa karya unggulan yang layak mendapat perhatian pengunjung, seperti karya seniman dari Prancis/Amerika Serikat, Eric Bauldelaire; seniman Cek, Zbynek Baladran; atau seniman Venezuela.
Ada pula kelompok seniman Jepang, Contact Gonzo, yang akan hadir untuk berdiskusi sekaligus memamerkan atraksi mereka. Dari Indonesia ikut serta seniman, seperti Ade Darmawan, Anggun Priambodo, Mella Jaarsma, Reza Afisena, Krisna Murti, Lab Laba-laba, dan masih banyak lagi.
DIAN YULIASTUTI