TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Kebudayaan Indonesia-Belanda (Indisch Herinneringscentrum-Bronbeek) menerbitkan komik berjudul The Return (kembali). Komik ini dibuat oleh Eric Heuvel dan Ruud van der Rol. The Return ditujukan untuk menjembatani pemahaman lintas kebudayaan masyarakat Belanda di Indonesia.
"Komik ini ditujukan bagi anak-anak Belanda agar memahami sejarah nenek moyangnya yang pernah bertugas dan memiliki kaitan erat dengan Indonesia," kata Direktur Indisch Herinneringscentrum-Bronbeek, Yvonne van Genugten, kepada ANTARA News di Den Haag, Belanda, Rabu (Kamis WIB).
Pakar sastra Jawa dan Sunda itu mengemukakan komik The Return mengambil sosok gambar bergaya komik legendaris Tintin garapan Herge. Tujuannga adalah untuk menarik minat pembaca mulai anak-anak hingga kalangan dewasa. Bahkan, komik semacam ini digemari masyarakat dunia.
Yvonne mengemukakan lembaganya pada tahun ini hingga tiga tahun mendatang memiliki program khusus mempupulerkan kebudayaan Indonesia di Belanda. Salah satu kegiatannya adalah memanfaatkan truk berkeliling wilayah Belanda untuk mempromosikan kehidupan bersama Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga menerbitkan buku foto esai berjudul Het Verhaal van Indie yang berisi riset panjang peninggalan bangsa Belanda di Indonesia, selain kehidupan masyarakat Indonesia keturunan Belanda (Indo atau Indie) yang bermukim di Negeri Kincir Angin.
"Banyak masyarakat Belanda yang sangat tertarik kebudayaan Indonesia. Mereka bukan hanya kalangan usia tua, melainkan anak-anak, remaja, dan kalangan dewasa," katanya.
Ia mengatakan Indonesia ibarat menempati satu ruang khusus dalam kebudayaan Belanda, sehingga anak-anak Belanda pun tertarik untuk melintasi masa lalu untuk mengenang orang tua mereka yang pernah bertugas Indonesia.
"Kegiatan menyangkut kebudayaan Indonesia tidak pernah sepi kunjungan dari masyarakat Belanda, seperti juga kegiatan yang kami lakukan, selain Tong Tong Fair dan misi kebudayaan Indonesia ke negeri ini," demikian Yvonne van Genugten.
ANTARA