TEMPO.CO, Denpasar - Menjadi musisi tak berarti identik dengan kehidupan glamor dan terpisah dari problematikan masyarakat. Sejumlah musisi Bali bahkan merangkap sebagai aktivis sosial dan lingkungan yang kemudian ikut menyurakan dalam karyanya.
Dari acara diskusi “Ideolosi Musisi dan Pertanggungjawaban Syair Lagu” yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Selasa 26 April 2015 malam terungkap. Yaitu, mereka lebih menyukai musik dan syair yang diilhami oleh kondisi sekitar.
“Awalnya hanya karena senang musik, jadi itu saya nikmati dulu,” ujar Kupit dari Nostress.
Ketika mulai menulis syair, ia pun segera melihat banyaknya fenomena sosial termasuk yang dialaminya sendiri, seperti lagu Tanam Saja.
“Banyak orang berpikiran, saya sedang mengajak orang untuk menanam tumbuhan di seluruh dunia. Padahal itu muncul dari karena saya gerah melihat banyaknya lahan kosong,” kata Kupit.
Sementara Robi vokalis Navicula mengakui bermain musik karena murni dia suka musik tapi kemudian ia mengkolaborasikan dengan kesehariannya yang senang bergaul dengan LSM, Komunitas dan lekat dengan isu lingkungan.
“Saya berpikir kalau isu lingkungan digabungkan musik rock yang digemari anak muda sangat seru. Saya memutuskan Navicula band dengan konsep mengangkat isu lingkungan, ” ujar dia.
ROFIQI HASAN