Pameran itu berlangsung hingga Sabtu, 30 Mei. Selain memamerkan karya-karya Teguh, diadakan pula selamatan penerbitan kembali komik trilogi Sandhora yang dibuat Teguh setelah menetap di Yogyakarta tiga tahun. Teguh meninggalkan Malang pada 1966.
Baca Juga:
Keluarga besar Teguh, menurut Dhany, sempat terbebani dengan begitu banyak karya Teguh di rumah. Sebagian malah sudah rusak dan karya yang masih utuh ditemukan pada kolektor komik. Berkat bantuan sahabat dan murid-murid Teguh, seluruh karya Teguh akan diterbitkan lagi. Pengenalan ulang dilakukan lewat serangkaian pameran.
Setelah dipamerkan di Singapura dan Jakarta, keluarga besar Teguh Santosa memamerkan karya-karya Teguh di Malang, kampung halamannya. Karya seni Teguh dipertemukan dan diulas bareng murid, sahabat, dan pecinta komik.
Teguh Santosa merupakan salah satu komikus terbaik Indonesia. Ia lahir 1 Februari 1942 di Jalan Anjasmoro 10, RT 07/RW 02, Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia wafat pada 2000.
Sandhora adalah karya Teguh Santosa yang paling popular. Ini komik trilogi roman sejarah. Bagian pertama, Sandhora, terbit pada 1969, terinspirasi film Angelique. Episode kedua berjudul Mat Roman (1971), dan episode penutupnya Mencari Mayat Mat Pelor (1974).
ABDI PURMONO