TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya aktor senior Didi Petet pada Jumat pagi, 15 Mei 2015, membuat dunia seni di Indonesia berduka. Aktor senior kelahiran Surabaya, 12 Juli 1956 ini mengembuskan nafas terakhir pada pukul 05.00 pagi.
Aktor senior, Slamet Rahardjo Djarot, mengaku sangat kehilangan sahabatnya. Semasa hidup, Slamet mengenang Didi sebagai sosok yang sangat ramah, rendah hati, dan tidak pernah menghidar dari wartawan.
“Beliau itu orangnya sangat ramah, rendah hati, enggak takut masyarakat dan tak pernah menghindar dari wartawan. Berbeda dengan artis-artis lain," kata Slamet pada Tempo, Jumat, 15 Mei 2015.
Abang Eros Djarot ini berterus terang belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya Didi.
“Saya enggak tahu pasti. Memang banyak yang bilang kalau beliau stres di Milan. Ada juga yang bilang asam lambungnya naik,” kata Slamet.
Aktor senior ini juga mengaku sering mengingatkan almarhum supaya selalu menjaga kesehatan.
"Saya sering sindir almarhum, 'Perut kamu besar banget tuh, jaga makanannya,'" kata Slamet.
Slamet juga sempat mendengar kabar tentang permasalahan yang terjadi di World Expo Milano (WEM), Milan, yang dikabarkan sebagai salah satu penyebab yang membuat Didi tertekan hingga sempat pingsan lalu dirawat di sebuah rumah sakit di Milan.
“Saya dengar juga beliau agak tertekan ketika menjadi penanggung jawab di Milan Expo. Mungkin ini yang menyebabkan pingsan di sana. Tapi kalau mau tanya apa yang sebenarnya terjadi di Milan, jangan tanya saya, saya tidak tahu," kata Slamet.
DINI TEJA