REKAM JEJAK
Selama 40 tahun berkarya di jagat keroncong Tanah Air membuat pemilik nama lengkap Sundari Untinasih Soekotjo berpuas hati. Lahir dan bertumbuh di lingkungan keluarga yang sangat lekat dengan keroncong, membuat putri kedua dari Soekotjo Ronodoharjo dan Herini Soekotjo mengenal aliran musik ini sejak berusia 10 tahun.
Pada saat itu tidak banyak anak yang belajar keroncong sehingga membuatnya terkadang merasa malas belajar. Namun semua berubah tepatnya pada 1976 ketika menjuarai festival lomba Lagu Pilihanku.
Setahun kemudian, Sundari cilik mengikuti lomba Children Pop Singer dan Lomba Keroncong Remaja pada 1978. Di kedua ajang tersebut, predikat juara masih melekat padanya, juga pada pada 1979 saat mengikuti lomba Duta Radio.
Titik balik karier Sundari dimulai saat berusia 12 tahun ketika sering dipanggil ke Istana Presiden untuk menghibur tamu-tamu negara.
“Sejak saat itu saya menetapkan hati untuk konsisten di jalur musik keroncong. Meskipun penyanyi lain menyanyi lagu pop, tetapi saya ingin orang mengenal saya dengan kebaya dan sebagai penyanyi keroncong,” ujar Sundari.
Meskipun lahir di kalangan keluarga pencinta keroncong, tidak kemudian membuatnya merasa lebih mudah bernyanyi keroncong. Latihan, belajar tanpa putus dan konsistensi mengantarkannya menjadi penyanyi keroncong papan atas.
“Cengkok akan muncul saat menjiwai lagu tersebut. Setiap penyanyi akan memiliki cengkok yang menjadi khasnya, yang tidak dapat ditiru penyanyi lain,” kata Sundari.
Penyanyi yang mengidolakan penyanyi keroncong seniornya, yakni Waldjinah, mengaku konsistensi tidak hanya terbatas saat mempelajari keroncong, tetapi menjadi pegangan hidupnya. Selain itu, selalu siap berbagi adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan dalam hidup.