Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melongok Surabaya Tempo Dulu dari Museum Surabaya  

image-gnews
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) menyemprot lantai gedung Siola di Surabaya, Jawa Timur, 1 Mei 2015. Gedung Siola (White Away) didirikan pada 1877 dan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya yang rencananya akan dibuat museum. ANTARA FOTO
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) menyemprot lantai gedung Siola di Surabaya, Jawa Timur, 1 Mei 2015. Gedung Siola (White Away) didirikan pada 1877 dan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya yang rencananya akan dibuat museum. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar seribu benda-benda yang memiliki nilai sejarah bagi Surabaya tempo dulu siap dipajang di Museum Surabaya Gedung Cagar Budaya Siola yang akan diresmikan pada Minggu, 3 Mei 2015.

"Saya akan tampilkan wali kota sejak zaman Belanda dan Jepang tahun 1942-1945, hingga era Gestapu (G30S PKI). Sejarah tak boleh bohong. Semuanya akan saya pasang," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ikut mempersiapkan peresmian di Museum Surabaya, Sabtu, 2 Mei 2015.

Menurut dia, benda-benda kuno yang menceritakan Surabaya tempo dulu, di antaranya foto wali kota sejak zaman penjajahan, mesin ketik, perlengkapan pemadam kebakaran, serta berbagai penghargaan.

Barang antik tersebut di antaranya berasal dari koleksi di masing-masing satuan kerja perangkat saerah (SKPD). "Banyak dinas yang memberikan koleksinya. Ini di luar ekspektasi saya," ujarnya.

Namun Risma mengakui benda kuno yang ditempatkan di museum tersebut masih belum lengkap. "Iya, memang belum lengkap, kami terus melengkapi," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya ini menegaskan bahwa Museum Surabaya akan menjadi destinasi wisata baru. Menurut dia, di gedung Siola, selain museum, pihaknya akan mengisi beberapa ruangan dengan pusat jajan khas Surabaya, pameran lukisan, sentra UKM, hingga kantor SKPD. Beberapa SKPD yang kantornya dipindah ke gedung bersejarah itu adalah dinas kebudayaan dan pariwisata, dinas tanah dan bangunan serta dispendukcapil.

"BKPM, dinas tanah dan bangunan, serta dispendukcapil kita pindah ke sini supaya pelayanan ke masyarakat dekat. Pelayanannya mulai pukul 09.00 WIB pagi sampai pukul 21.00 WIB," kata alumnus ITS Surabaya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkaitan dengan pertunjukan kesenian, wali kota mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa seniman. "Di sini nanti ada pertunjukan musik keroncong, jazz, tari, dan drama. Tinggal mengatur jadwalnya saja," katanya.

Risma mengatakan berbeda dengan Museum Tugu Pahlawan dan House of Sampoerna, Museum Surabaya menampilkan sejarah Kota Surabaya.

"Banyak turis yang nanya museum, tapi adanya Museum Tugu Pahlawan dan House of Sampoerna. Tapi yang menceritakan Surabaya sendiri belum ada," ujarnya.

Museum Surabaya, ujar Risma, dibuka untuk umum. Mereka yang ingin menyaksikan koleksi benda bersejarah dapat mengunjungin museum itu dengan gratis alias tidak dipungut biaya. 

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu dan sarapan bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Komplek Kepatihan DIY Senin, 21 Februari 2022. Dok. pemda DIY
Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.


Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.


Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kawasan Candi Borobudur masuk ke daftar lima Destinasi Super Prioritas (DSP) program pemerintah. Pemerintah telah menganggarkan biaya Rp2,1 triliun untuk meningkatkan potensi wisata di kawasan Candi Borobudur. Semenjak ditetapkan sebagai DSP pada Juli 2019 lalu, sejumlah acara bertaraf internasional kerap digelar di kawasan ini, salah satunya, Borobudur Marathon 2019. dok.TEMPO
Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.


Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Shutterstock
Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.


Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, 23 Juli 2017. Tempo/Destrianita
Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.


Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan situasi di Rakhine State, Myanmar, 3 September 2017. Presiden mengecam segala bentuk kekerasan etnis di Myanmar. TEMPO/Subekti.
Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.


Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Bandara Kulon Progo
Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.


Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Pekerja menyiapkan perapian untuk proses pembuatan gamelan di Wirun, Sukoharjo. Pembuatan peralatan gong itu diawali dengan ritual khusus. Tempo/Ahmad Rafiq
Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.


Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Google Maps. Google.com
Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.


Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution foto bersama di patung ikon pasar modal Banteng Wulung yang di halaman gedung BEI, Jakarta Selatan, Ahad, 13 Agustus 2017. Tempo/Destrianita
Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.