Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Film The Fox Exploits The Tiger's Might

Editor

Kurniawan

image-gnews
Film The Fox Exploits The Tiger's Might. Youtube.com
Film The Fox Exploits The Tiger's Might. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: David adalah anak seorang petinggi tentara. Ia berkawan dengan Aseng, anak dari keluarga keturunan Cina penjual tembakau dan minuman keras selundupan. Kadang David datang berkunjung ke rumah Aseng, memperhatikan Aling, perempuan muda yang tinggal di rumah Aseng. Sembari jelalatan memperhatikan tubuh gadis bergincu merah tersebut, tangan David sibuk bergerak di selangkangannya.

Aseng kadang-kadang bergantian mengunjungi rumah kawannya itu. Tak lupa, dia juga membawa minuman keras dari warungnya, sebagai oleh-oleh untuk ayah David. Di sana, mereka bermain game dingdong Street Fighter. Dengan memaksa, David memilihkan karakter Chun Li, seorang petarung wanita Cina, untuk Aseng, semata karena ia rasa paling pas. Tak terlihat oleh Aseng, David mengusap-usap gambar buah dada Chun Li di satu sisi mesin dingdong.

Selesai bermain game, mereka rebahan bersisian di atas lantai sambil memandangi gambar Eva Arnaz. Pikiran mereka larut dalam khayalan tak senonoh tentang Eva, sementara tangan mereka giat “bekerja” di pangkal paha masing-masing.

David dan Aseng adalah dua karakter dalam film pendek garapan sutradara Lucky Kuswandi. Berjudul cukup rumit, The Fox Exploits The Tiger’s Might, film berdurasi 25 menit ini lolos dalam seleksi kategori film pendek oleh Semaine de la Critique, atau Pekan Kritik, yang menjadi bagian dari perhelatan film prestisius, Festival Film Cannes 2015. Pekan Kritik, yang beranggotakan jurnalis dan kritikus film, bertujuan mencari sutradara baru yang inovatif.

The Fox Exploits The Tiger’s Might merupakan satu dari 10 film pendek yang diseleksi dari 1.750 film yang didaftarkan. Film lain yang terpilih berasal dari Italia, Brasil, Jerman, Rumania, Amerika Serikat, Swedia, dan Prancis. Sejak Tjoet Nja’ Dhien dari Eros Djarot yang lolos kompetisi serupa untuk kategori film panjang pada 1989, baru kali ini Indonesia berhasil mengirim kembali perwakilannya. Charles Tesson, direktur artistik dari Semaine de la Critique, mengomentari film ini sebagai “lakon yang mempertemukan kenikmatan yang mengasyikkan dengan kenikmatan yang jalang”.

The Fox Exploits The Tiger’s Might sarat dengan “artefak” dari periode 1990-an, seperti uang pecahan lima puluh ribuan bergambar Presiden Soeharto sampai mesin dingdong berbentuk kotak berukuran jumbo. Lucky memang sengaja memilih latar masa lalu, khususnya era Orde Baru, dalam filmnya ini.

“Karena saya keturunan Cina, saya mengalami bagaimana politik asimilasi di zaman ini, bagaimana permainan kekuasaan yang sangat cair dalam era ini,” ujarnya dalam pemutaran film ini di Kineforum Jakarta, 26 April lalu. Lucky menyebut masyarakat keturunan Cina diberi keleluasaan dalam bidang ekonomi, namun dikekang secara politik dan budaya. Penyalahgunaan kekuasaan juga banyak terjadi. “Saya melihatnya seperti masturbasi kekuasaan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyebut, ide film ini datang dari pemilu presiden tahun lalu. Salah satu calon, kata Lucky, memiliki sejarah yang tidak mengenakkan bagi masyarakat keturunan Tionghoa, namun sekaligus juga didukung oleh sejumlah masyarakat Tionghoa. Fenomena ini ia lihat sebagai salah satu efek asimilasi masa Orde Baru tersebut.

Permainan kekuasaan banyak ditampilkan dalam film ini, dalam relasi para pemainnya yang berwajah “pribumi” dengan yang keturunan. Tak hanya relasi David dengan Aseng, namun juga ibu Aseng dengan ajudan ayah David. Juga Aling dengan pasangannya yang tinggal di rumah Aseng. Aling, misalnya, diminta pasangannya untuk berakting seperti orang yang diancam saat akan bercinta. Pasangan Aling ini kemudian membentuk tangannya menyerupai pistol, yang ia masukkan dalam mulut Aling. Pistol juga digunakan saat adegan klimaks antara David dan Aseng. “Pistol memang banyak saya gunakan dalam film ini, karena ia sangat maskulin sekaligus sangat phallic,” katanya.

Adapun pemilihan pemain, kata Lucky, terjadi secara organik dan lebih berdasarkan insting. Atreyu Artax Moniaga, yang memerankan Aseng, misalnya, bahkan ditemukan di sebuah pembukaan galeri. ”Saya lihat kok mukanya penuh amarah dan kelihatannya banyak makan asam-garam. Mukanya juga cocok jadi anak SMP,” ujarnya.

Selain kompetisi dan pemutaran film untuk publik di Festival Cannes, Lucky akan mengikuti program Next Step lanjutan di Paris pada Desember tahun ini untuk pengembangan proyek filmnya yang akan datang. "Saya akan bertemu dan mengikuti workshop dari sineas, distributor, dan lain-lain," katanya.

RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Barack Obama, Malia Obama Debut Sutradara Film Pendek

22 Januari 2024

Barack Obama dan Malia Obama. Istimewa
Anak Barack Obama, Malia Obama Debut Sutradara Film Pendek

Anak Barack Obama, Malia Obama hadir dalam festival ini sebagai sutradara dari film pendek The Heart


Emma Stone Menerima Penghargaan Palm Springs, Simak Asal-usul Acara Itu

7 Januari 2024

Emma Stone, pemenang Desert Palm Achievement Award - Aktris untuk
Emma Stone Menerima Penghargaan Palm Springs, Simak Asal-usul Acara Itu

Emma Stone, pemenang Desert Palm Achievement Award - Aktris untuk Poor Things dalam Penghargaan Festival Film Internasional Palm Springs ke-35


Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023

26 November 2023

Penyanyi Sal Priadi tampil membuka Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023 di Empire XXI Yogyakarta, Sabtu malam, 25 November 2023 (TEMPO/Shinta Maharani)
Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023

Jogja-Netpac Asian Film Festival kali ini mengambil tema Luminescene yang berarti pijaran.


Jakarta Film Week 2023 Resmi Dibuka dengan Film Budi Pekerti

26 Oktober 2023

Film Budi Pekerti. Foto: Instagram/@filmbudipekerti
Jakarta Film Week 2023 Resmi Dibuka dengan Film Budi Pekerti

Jakarta Film Week 2023 dihelat pada 25 sampai 29 Oktober 2023 dengan memutarkan total 103 film dari 44 negara.


90 Film dari 54 Negara akan Ditayangkan di Jakarta World Cinema Week Bulan Depan

22 Oktober 2023

Jakarta World Cinema Week. Foto: Klik Film.
90 Film dari 54 Negara akan Ditayangkan di Jakarta World Cinema Week Bulan Depan

Garin Nugroho menyatakan, Jakarta World Cinema Week mampu menghadirkan sebuah festival film internasional dengan jenis lebih beragam.


Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

21 Oktober 2023

Science Film Festival acara tahunan Goethe-Institut kembali hadir mulai tanggal 20 Oktober sampai 6 November 2020 di 24 kota di Indonesia
Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

Festival film Goethe-Institut ini merupakan perayaan komunikasi sains di Asia Tenggara dan Selatan, Afrika, serta Timur Tengah.


Believer 2: Lanjutan Upaya Detektif Won Ho dalam Believer

8 Oktober 2023

Cuplikan film Believer 2. Dok. Netflix
Believer 2: Lanjutan Upaya Detektif Won Ho dalam Believer

Aktris Korea Selatan, Han Hyo Joo akan tampil dalam Believer 2 sebagai antagonis, Big Knife


Mengenal Busan International Film Festival yang Berlangsung sampai 13 Oktober 2023

6 Oktober 2023

Film Because I Hate Korea yang dibintangi Ko A Sung. Foto: Instagram/@ihatekorea23
Mengenal Busan International Film Festival yang Berlangsung sampai 13 Oktober 2023

Busan International Film Festival telah dibuka pada 4 Oktober 2023. Acara itu berlangsung sampai 13 Oktober.


Deretan 16 Film Indonesia yang Ikut Festival Film Busan

5 Oktober 2023

Film Posesif. Foto: Netflix
Deretan 16 Film Indonesia yang Ikut Festival Film Busan

Berikut adalah daftar film Indonesia yang ikut serta dalam Busan International Film Festival, Korea Selatan yang berlangsung 4-13 Oktober 2023.


Serba-serbi Jakarta Film Week 2023, Digelar di Beberapa Lokasi dan Diikuti 57 Negara

1 Oktober 2023

Konferensi pers Jakarta Film Week 2023 di Ashley Hotel Jakarta, Selasa 26 September 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Serba-serbi Jakarta Film Week 2023, Digelar di Beberapa Lokasi dan Diikuti 57 Negara

Dimeriahkan sineas lokal dan internasional, Jakarta Film Week 2023 akan hadir di beberapa tempat di Jakarta untuk majukan perekonomian.