Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tarian Indonesia Menarik Minat Mahasiswa Bulgaria

image-gnews
Adegan pertempuran antara Sanggramawijaya dengan pasukan Mongolia setelah selesai menyerang pasukan Jayakatwang dalam pementasan drama tari kolosal Singgasana Wilwatikta oleh komunitas STUPA di Auditorium Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (5/12). TEMPO/Suryo Wibowo
Adegan pertempuran antara Sanggramawijaya dengan pasukan Mongolia setelah selesai menyerang pasukan Jayakatwang dalam pementasan drama tari kolosal Singgasana Wilwatikta oleh komunitas STUPA di Auditorium Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (5/12). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

 TEMPO.CO,Jakarta-Mahasiswa dan pelajar Bulgaria menyatakan tertarik untuk mempelajari tari Indonesia setelah menghadiri lokakarya dengan menampilkan dosen tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Dwi Rahmani di Universitas Sofia.

Lokakarya (workshop) yang diselenggarakan KBRI Sofia kerja sama dengan Universitas Sofia dihadiri 65 orang yang kebanyakan mahasiswa dan pelajar, kata Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Sofia, Dina Mardiana, Senin (20/4).

Acara tersebut dibuka dengan menampilkan tari indang badinding yang dibawakan tujuh penari terdiri atas empat staf/keluarga staf KBRI, dua mahasiswa kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia, serta Dwi Rahmani, S.Kar, M.Sn.

Tarian kedua, tari rebana, tari kreasi baru yang disusun Dwi dengan penata musik Dr. Bambang Sunarto (PR III ISI Surakarta), dibawakan Polina Cherneva, anggota senior Grup Tari KBRI Sofia "Pesona Mawar Nusantara" yang telah menjadi anggota tim tari KBRI selama lima tahun itu merupakan alumnus BSBI tahun 2013.

Sementara itu, tarian ketiga dibawakan secara solo oleh Dwi Rahmani adalah tari golek tirtokencono. Tarian-tarian tersebut merupakan hasil dari kelas tari yang diadakan KBRI sejak kedatangan Dwi pada tanggal 10 Maret 2015.

Di awal "workshop" Dwi Rahmani menjelaskan gerakan dasar tari jawa tradisi yang berasal dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta berikut perbedaannya kepada hadirin yang kemudian dilanjutkan dengan mengundang peserta lokakarya ke atas panggung.

Meskipun gerakan tari jawa tradisi dirasakan sangat sulit, sekitar 20 penonton bergabung di atas panggung menikmatinya dan mengikuti arahan yang diberikan Dwi.

Selain tari tradisional jawa, peserta lokakarya diajarkan menari Indang yang gerakannya lebih mudah dengan musik yang dinamis.

Pada sesi ini tidak hanya peserta "workshop" yang mencoba menarikan tari indang, tetapi para penonton dari bangkunya masing-masing juga mencoba mengikuti gerakan tari indang yang dicontohkan Ibu Dwi. "Workshop" berlangsung selama hampir satu setengah jam diakhiri dengan tarian penutup "bajidor kahot" oleh Polina Cherneva.

Sejumlah penonton menyatakan sangat kagum dengan tarian Indonesia yang beraneka ragam. Menurut Krasimira Todorova, penonton dari Direktorat Internasional dan Kerja Sama Eropa Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Bulgaria, tanpa perlu dijelaskan dengan kata-kata, tarian Indonesia ditampilkan mencerminkan karakteristik dan mempunyai ciri khas masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pengaruh berbagai budaya dalam tarian menambah keindahan tarian tersebut," katanya.

Hadir pada "workshop", antara lain Wakil Dekan Fakultas Classical and Modern Philology Universitas Sofia Dr. Galina Sokolova, mahasiswa dan alumni Universitas Sofia, beberapa pelajar SMP, masyarakat umum pencinta seni, serta wakil dari chopstick radio (radio mahasiswa Fakultas Jurnalistik Universitas Sofia). 

Sejumlah pelajar SMP yang hadir mengatakan bahwa mereka sengaja datang pada acara tersebut karena sangat menyukai budaya Asia. Menurut mereka, tarian yang ditampilkan sangat mengesankan dan menanyakan kemungkinan mereka untuk dapat mempelajari tarian-tarian tersebut, khususnya tari indang.

Para penonton menyampaikan kepuasannya dengan pertunjukan dan "workshop" yang disajikan. Sebagian penonton lainnya juga menyampaikan keinginan untuk berlatih tari dan minatnya untuk bekerja sama mengadakan "workshop".

Beberapa hari sebelumnya, Dwi Rahmani mengadakan "workshop" di National Academy of Theater and Film Arst Sofia (NATFIS) yang mendapat sambutan positif mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa NATFIS peserta "workshop" menyatakan menyukai tarian Jawa yang lemah lembut dan tari sumatra yang dinamis.

Seperti halnya di Universitas Sofia, permintaan mempelajari tari tradisional Indonesia berdatangan dari mahasiswa NATFIS. Kehadiran Dwi Rahmani di Bulgaria atas kerja sama KBRI Sofia dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menugasi Dwi selama sekitar 2,5 bulan. 

Kehadiran dosen ISI Solo tersebut dimanfaatkan KBRI Sofia untuk melatih tari di KBRI dan untuk promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Sofia dan Veliko Turnovo. Dalam waktu dekat, dosen ISI Solo akan mendukung KBRI Sofia pada kegiatan promosi budaya dan pariwisata Indonesia di kota Troyan dan Targoviste.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru 2022 lewat postingan di Instagram, Sabtu, 25 Desember 2021.
Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.


Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Suasana evakuasi WNI dari wilayah Ukraina yang tengah dilanda konflik bersenjata dengan Rusia, dalam foto yang diunggah 27 Februari 2022. Sebanyak 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania. Twitter/@Kemlu_RI
Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.


Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar bersama Alta Lauren Gunawan, wanita keturunan Indonesia yang menjadi anggota Secret Service Presiden Donald Trump, saat mengunjungi Kedutaan Besar RI di Washington DC, Jumat, 12 Juli 2019. Dok. KBRI Washington DC
Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.


Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID bertugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Abbas menjelang pulang ke Indonesia setelah 14 bulan bertugas. [KBRI ADDIS ABABA]
Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.


90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

1 Juli 2019

Beberapa pemuda inovator Ethiopia  bertanding gagasan dalam acara bertajuk Ignite Africa Challenge di hadapan lebih dari 10 juri dari Ethiopia dan luar Ethiopia termasuk dari KBRI Addis Ababa, Sabtu, 29 Juni 2019. [KBRI Addis Ababa]
90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

Sebanyak 90 pemuda inovator Ethiopia mempresentasikan gagasan dan pemikiran mereka di KBRI Addis Ababa untuk mengatasi berbagai persoalan.


Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

23 Juni 2019

Ilustrasi sate ayam saus kacang berpadu salad Bali. shutterstock.com
Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille mengelar bazaar kuliner, produk kerajinan, dan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis.


KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

1 Juni 2019

KBRI Addis Ababa, Ethiopia mengadakan diskusi panel dan pameran foto memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB di aula KBRI Addis Ababa, Jumat, 31 Mei 2019 [KBRI Addis Ababa]
KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB.


500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

28 Mei 2019

Ilustrasi mudik Lebaran. TEMPO/Franoto
500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

Satuan Kerja Perhubungan KBRI Kuala Lumpur memprediksi 500 WNI mudik via Pelabuhan Muar, Negeri Johor, Malaysia, tiap hari.


Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

7 Mei 2019

Warga Muslim Indonesia salat tarawih menyambut Ramadan di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, Ethiopia, Minggu, 5 Mei 2019. [KBRI Addis Ababa]
Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

Warga Muslim Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia menyambut bulan suci Ramadan dengan salat tarawih di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, 5 Mei 2019.


WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

15 April 2019

Wanita terlama tinggal di Ethiopia,  Savitri Ari Ernaningtyas., bersama dua anaknya dan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur di sela pemberian suara di kota Awassa. {KBRI di Addis Ababa]
WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

Sebanyak 150 WNI di Ethiopia memberikan suaranya pada pemilu 2019, termasuk Savitri Ari Ernaningtya, WNI terlama tinggal di Ethiopia.