Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bima Juga Mencari Wangsit di Gunung Tambora

image-gnews
Tarian Rai Saida untuk memperingati 2 abad kabupaten Dompu dan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora di Savana Doro Ncanga, Desa Doro Peti, Dompu, Nusa Tenggara Barat, 11 April 2014. TEMPO/Eko Siswono
Tarian Rai Saida untuk memperingati 2 abad kabupaten Dompu dan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora di Savana Doro Ncanga, Desa Doro Peti, Dompu, Nusa Tenggara Barat, 11 April 2014. TEMPO/Eko Siswono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tokoh pewayangan Bima rupanya tak hanya mencari air kehidupan di dasar samudera,tetapi dia juga mencari wangsit di Gunung Tambora. Cerita ini tentu bukan cerita pakem pewayangan, melainkan ada dalam pergelaran Wayang Gunung Kulit Uwong Urip di Bentara Budaya Jakarta, Kamis, 17 April 2015.

Komunitas 5 Gunung pimpinan Tanto Mendut mementaskan wayang kontemporer dengan lakon Wangsit Tambora. Tanto dalam pengantarnya mengatakan wayang ini merupakan wujud solidaritas dari para komunitas di lima gunung di Jawa Tengah seperti gunung Sumbing, Sindoro,Merapi, Merbabu, Prau.

Sang dalang membukanya dengan suasana kegaduhan dan keramaian penduduk yang menyelamatkan diri dari amukan letusan gunung. Seorang gadis lalu membacakan puisi berjudul Puisi untuk Tambora.

“Kalau Tambora meradang pasti demi kehidupan. Fuji, Kalimanjaro, Rockymountain, Wellington adalah saudara sekandung. Saudara sejantung Tambora, lima gunung,” ujar gadis itu.

Sang dalang dengan gaya santai mengatakan wayangnya wayang hidup yang punya roh. “Jadi wayang boleh berekspresi, boleh usul, boleh bantu dalangnya.”Dan muncullah sosok Pendeta Durna yang kemudian dipasangi tongkat selayaknya bilah di wayang kulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sela-sela adegan Durna, disajikan pula tarian Eblek yang ditarikan oleh komunitas dari lereng gunung Sumbing. Bima datang menemui Durna yang diiringi tarian dari komunitas, yang menggambarkan kerusakan alam. Para penari berpakaian dan sebagian badannya dicat putih dengan aksesori ranting-ranting di tangan dan kepalanya. Durna menyarankan untuk mencari petunjuk dan wangsit di Gunung Tambora. Duryudana dan Sengkuni pun dihadirkan dalam sosok yang dicat putih. Mereka pun bermaksud menggali ke Gunung Tambora. Pada akhir cerita, Bima dan Puntadewa kakaknya, Hanoman, Duryudana dan Sengkuni diceritakan mendapatkan semua petunjuk atau wangsit di Gunung Tambora.

Beberapa tarian dari komunitas lima gunung menjadi pengisi jeda atau adegan dalam wayang kontemporer tersebut. Pada awal-awal pergelaran, dalang menggunakan bahasa gado-gado; bahasa Indonesia dan Jawa. Namun pada akhir-akhir acara lebih banyak menggunakan bahasa Jawa.

Sebelum pementasan wayang dari Komunitas 5 Gunung ini, juga dibacakan Naskah Kuno Tambora dalam catatan Kesultanan Bima oleh ahli filologi Siti Maryam M Salahuddin. Dari naskah kuno itu diketahui tentang letusan Tambora yang mengubur dua kerajaan: Pekat dan Tambora.

Majalah Tempo dalam edisi 30 Maret 2015 melaporkan kedahsyatan letusan gunung di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini. Letusan Tambora memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perubahan situasi dan kondisi di berbagai belahan dunia. Kawasan Eropa sebagian besar mengalami musim dingin yang paling buruk sepanjang zaman. Saat itu musim panas tidak menyapa kawasan ini, inilah yang kemudian dinamakan Tahun Tanpa Musim Panas.DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

4 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.


HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.


Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Pengunjung menyaksikan pertunjukan 'video mapping' di Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 22 Desember 2019. Video mapping yang berdurasi 25 menit tersebut akan dilaksanakan hingga 31 Desember mendatang bertemakan Filosofi Tugu Monas, Relief dan Diorama Museum Sejarah Nasional, Pembangunan Ibu Kota Jakarta, Kebudayaan Betawi serta kehidupan Jakarta. ANTARA
Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.


4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

Pertunjukan di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.


Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Suasana destinasi wisata Tlogoputri, Kaliurang di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, masih sepi di masa PPKM Level 4. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.


Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Aksi panggung seniman lokal asal Kabupaten Bekasi di pentas Lebaran Yatim Bekasi yang digelar Dewan Kesenian Kabupaten Bekasi di Lapangan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Jumat petang, 2 September 2022. Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi


Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Seniman dan seniwati Kulon Progo menampilkan Tari Sri Kayun. (ANTARA/Sutarmi)
Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Penampilan teater musikal
Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.