TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mempunyai kegemaran makan di kaki lima seperti warung tegal alias warteg. Sebagai penikmat warteg, Sudirman mengaku pernah bercita-cita menjadi juragan warteg.
Apalagi menurut lelaki kelahiran Brebes, Jawa Tengah, ini warteg adalah salah satu pendorong roda perekonomian di daerah asalnya dan kota-kota di sekitarnya, seperti Tegal, Pemalang, dan Slawi. Dari membuka usaha warteg, mereka bisa membeli rumah, sawah, dan menyekolahkan anak.
"Sekitar 10 tahun lalu pernah (terpikir punya warteg). Punya dua saja," kata Sudirman ketika ditemui di kediamannya, Rabu, 1 April 2015 malam.
Sudirman sampai berdiskusi soal hitung-hitungan modal warteg dengan seorang kawannya yang sudah lebih dulu punya usaha warteg. Menurut hitungan ketika itu, perlu modal sekitar Rp 50 juta untuk membuat satu warteg yang kondisinya cukup pantas.
Sayangnya, Sudirman mengatakan saat bertugas sebagai Deputi Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias pada 2005, dia tak punya modal untuk mewujudkan mimpinya. "Belum punya duit waktu itu. Saya di Aceh, enggak punya duit," kata Sudirman.
Lantas, apakah setelah jadi menteri sudah punya modal menjadi juragan warteg? "Sekarang semakin enggak punya duit saya. Dari Pindad ke sini (Menteri ESDM), gaji saya jadi sepertiga. Cuma sekarang rumah dinas kan tinggal pakai, perabot juga diongkosi negara, jadi spending berkurang," kata Sudirman terkekeh-kekeh.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE