TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi bagian dari konser Symphony for Humanity di Nagoya, Jepang, yang akan dilangsungkan pada 4 April mendatang, membuat Iwan Fals menunjukkan kearifannya. Ditemui pada Selasa, 31 Maret 2015, di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta Selatan, penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto kelahiran Jakarta, 3 September 1961, itu memberi petuah ihwal bencana dan manusia.
"Isu kebencanaan akrab dengan Indonesia. Apalagi Bumi Pertiwi berada dalam kawasan ring of fire yang rawan bencana banjir, erupsi gunung, longsor, gempa, dan tsunami. Melalui konser ini, saya akan menggugah kepedulian warga Indonesia di Jepang terhadap bencana dan kemanusiaan," kata Iwan, yang pada saat itu didampingi Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa.
Menurut Yuli, konser yang digelar Dompet Dhuafa dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang itu akan memantapkan visi Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan global dari Indonesia. Yuli mengatakan konser ini juga menjadi penanda bahwa lembaga itu telah hadir di Jepang.
"Bencana itu rahmat dari Sang Pencipta untuk menguatkan manusia. Saya terpanggil karena lagu-lagu saya yang bertema lingkungan dan sosial sarat dengan masalah bencana dan kemanusiaan," kata Iwan, yang juga didapuk sebagai Duta Program Dompet Dhuafa untuk Gaza melalui School for Gaza.
Konser yang akan berlangsung di Aichi Prefecture Gymnasium, Nagoya, ini, diprediksi dihadiri sekitar lima ribu masyarakat Indonesia di sana. Iwan mengatakan, bersama Kikan Namara (mantan vokalis Cokelat), dia tengah sibuk berlatih untuk tampil dalam konser berdurasi 2 jam 60 menit tersebut. "Kami akan membawakan lagu-lagu saya, seperti Kemesraan, dan lagu-lagu yang dinyanyikan Kikan," kata Iwan.
HADRIANI P.