Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bikin Trokomod, Heri Dono Akui Sulit

image-gnews
Trokomod Ikuti Venice Biennale, Pengakuan Seni Rupa Indonesia
Trokomod Ikuti Venice Biennale, Pengakuan Seni Rupa Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman seni rupa kontemporer Heri Dono akan mewakili Indonesia dalam pameran Biennale Venesia di Venesia, Mei mendatang. Dia akan memamerkan karyanya berjudul Voyage.

Karya kontemporer instalasi ini berwujud seperti perpaduan kuda troya dan komodo yang disebut Trokomod dan perahu arwah. Dia mengerjakan karya-karyanya terpisah di studionya di Yogyakarta dan studio milik seniman dan pengajar Institut Teknologi Bandung, Asmudjo, di Bandung.

Dalam perbincangan Heri Dono di acara Artist 's Talk di pusat budaya Italia, Istituto di Italiano, Heri menjelaskan ide tentang Voyage. Maksud di balik Trokomod dan perahu arwahnya. Tetapi rupanya dalam membuat karyanya ini seniman kelahiran Jakarta, 12 Juni 1960,rupanya sempat mengaku kesulitan.

“Yang lebih sulit justru Trokomod-nya, karena harus digambar di komputer. Idenya sudah lama ada di kepala,” ujarnya hari ini. Dia bersama salah satu tim artistik, Asmudjo Irianto mewujudkan Trokomod itu. “Pas praktek dari gambar komputer itu ada salah-salah juga,”ujarnya sambil tertawa.

Dia juga bercerita awal dia membuat prototipe perahu arwah di Yogyakarta. Dia langsung menggambar perahunya sesuai ukuran aslinya di lantai. “Langsung, pakai tatakan alumunium. Kalau salah potong, kurang ya ditambahi kalau lebih ya langsung potong,” ujarnya.

Trokomod memang mengedepankan unsur lokal, diambil dari komodo sebagai salah satu unsur lokal. Trokomod ini nanti akan seperti makhluk purba dari masa depan. Pengunjung bisa memasuki Trokomod yang tingginya hampir mencapai empat meter dan panjang hampir delapan meter itu. Pengunjung nantinya bisa mengamati keadaan sekeliling melalui teleskop yang seperti periskop.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui dua karyanya itu, Heri Dono ingin mengajak pengunjung memikirkan kembali hubungan globalisasi dengan budaya lokal. Termasuk di dalamnya sumber sejarah, sosial, politik, mistik untuk melihat posisi Indonesia, dan dia sebagai seniman. Dia menginginkan seniman dan seni dari Asia bisa sejajar dan dipandang oleh dunia Barat. Karena selama ini bangsa Timur cenderung dipandang sebelah mata oleh dunia Barat dan global. “Jadi ini semacam serangan balik bahwa Timur tak lagi menjadi obyek, tapi punya suara penting sebagai subyek dalam percaturan global,” ujarnya.

Awal bulan lalu, karya Heri Dono dipamerkan di studio milik Asmudjo di Lawang Wangi, Bandung. Mereka berlatih bongkar pasang instalasi yang diselesaikan dalam dua hari.  Karya ini kini sudah siap di kirim ke Venesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

DIAN YULIASTUTI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.