Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Balik Java Jazz, dari Artis Rewel hingga Teroris  

Editor

Kurniawan

image-gnews
Aksi panggung Jamie Cullum pada hari pertama
Aksi panggung Jamie Cullum pada hari pertama "Java Jazz 2014" di Jakarta, (28/2). Semua ia lakukan tanpa ragu, sangat menghibur dan terdengar padu-mengasyikan. ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.COJakarta - Banyak kisah menarik yang dikenang Koordinator Program Java Festival Production Eki Puradiredja selama lebih dari satu dekade perhelatan Java Jazz. Tak hanya sebagai panitia pelaksana, hampir tiap tahun penyelenggaraan festival, Eki harus menjamu para artis layaknya pemandu wisata. 

Inilah tiga pengalaman Eki selama berada di balik panggung Java Jazz.

Menonton Bareng Gilles Peterson

Salah satu pengalaman yang, menurut dia, selalu dikenang adalah saat menemani disc jockey dunia Gilles Peterson. Eki bercerita, saat itu Gilles baru selesai manggung. Dia lalu diminta oleh Gilles untuk dipandu menonton Java Jazz.

Tibalah mereka pada special show James Brown. "Ya, bayangin aja. Saya nonton artis dunia bareng sama artis dunia juga," kata Eki saat dihubungi pada Kamis, 5 Maret 2015.


James Brown Menolak Hotel

Eki juga punya pengalaman menarik saat menghadapi James Brown pada 2005. Pelantun lagu Try Me itu memiliki permintaan aneh.

Saat itu Java Jazz masih diselenggarakan di Jakarta Convention Center. Semua artis bersedia menginap di Hotel Sultan, yang bersebelahan dengan tempat konser, tapi tidak demikian dengan James Brown. "Dia minta hotelnya terpisah dengan artis lain tanpa alasan yang jelas," kata Eki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Terancam Terorisme

Pengalaman lain yang menurut dia cukup berkesan adalah saat penyelenggaraan pertama Java Jazz pada 2005. Selain masih minim pengalaman, kondisi Indonesia juga belum benar-benar aman. Terorisme dan tsunami Aceh membuat beberapa negara mengeluarkan travel warning bagi warganya.

Kondisi ini, kata Eki, mempersulit panitia untuk meyakinkan para pengisi acara, yang umumnya berasal dari mancanegara. Untungnya, para artis tak banyak terpengaruh. "Mereka profesional, bahkan kagum dengan animo penonton," ujarnya.

Keikutsertaan para pengisi acara, kata Eki, juga tak lepas dari campur tangan bos Java Jazz, Peter Gontha. Peter mampu meyakinkan para artis bahwa Indonesia adalah negara yang aman. Bahkan Java Jazz saat itu juga digunakan sebagai branding image Indonesia yang sedang mengalami penurunan citra di mata dunia.


Musikus Jazz Ketagihan

Kerja keras mereka berbuah hasil. Tak hanya mampu mendatangkan artis mancanegara, kepercayaan dunia juga meningkat. Bahkan beberapa pengisi acara selalu menawarkan untuk menjadi bintang tamu pada tahun selanjutnya. "Ron King, misalnya. Dia hampir tiap tahun minta datang, juga James Morrison."

FAIZ NASHRILLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

11 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

Harga tiket special show di Java Jazz Festival antara Snoh Aalegra dan Laufey berbeda Rp 150 ribu.


Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

12 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

Penyanyi Swedia, Snoh Aalegra masuk dalam deretan penampil bersama Laufey di Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran pada 26 Mei 2024


Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

14 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

Dalam unggahan Java Jazz 2024, terlihat nama Snoh Aalegra berada di deretan paling atas spesial show.


Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

28 hari lalu

President Director Java Festival Production, Dewi Gontha mengumumkan line up Java Jazz Festival 2024 dalam konferensi pers di Midaz Senayan Golf pada Rabu, 20 Maret 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

Perwakilan penyelenggara Java Jazz Festival, Dewi Gontha mengungkapkan bahwa Singapura menyontek festival musik Indonesia.


Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

29 hari lalu

Java Jazz Festival akan digelar pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran. Dok. Java Jazz Festival
Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

Line up Java Jazz Festival 2024 fase kedua telah diumumkan dengan Laufey sebagai penampil di spesial show.


Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

29 hari lalu

Sejumlah lagu hits Bruno Mars seperti 24K, Please Me, Lazy Song dan Locked up Heaven dilarang untuk diputar di radio sebelum pukul 10 malam. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan pemutaran 42 lagu karena disinyalir memiliki muatan asusila. REUTERS/Mario Anzuoni
Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

Dewi Gontha mengklarifikasi bahwa Bruno Mars dan Katy Perry tidak akan tampil di Java Jazz Festival 2024.


Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

19 Desember 2023

Laufey. (Foto: Gemma Warren)
Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

Datang lagi ke Jakarta, Laufey akan meriahkan Special Show Java Jazz Festival 2024 hari kedua.


Peter F Gontha Sebut Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Bisa Akhiri Politik Cebong Vs Kampret

7 September 2023

Pebisnis dan penggagas Jakarta International Java Jazz Festival, Peter Gontha. TEMPO/Dwianto Wibowo
Peter F Gontha Sebut Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Bisa Akhiri Politik Cebong Vs Kampret

Peter F Gontha menyatakan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar merupakan pilihan Surya Paloh untuk mengakhiri politik cebong vs kampret.


Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

7 September 2023

Peter F. Gontha. DOK/TEMPO/ Zulkarnain
Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

Surya Paloh sudah lama melihat potensi kelompok nasionalis tradisional religius yang direpresentasi kaum santri dari lingkungan NU.


Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

14 Juni 2023

Jordan Susanto. Dok. Istimewa
Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

Jordan Susanto mengaku selalu tertarik untuk menciptakan lagu yang judulnya berasal dari nama seorang perempuan, terbaru adalah Cherry.